Ilustrasi
1. Jika Ingin Memimpikan Sesuatu
Imam ‘Ali bin Abî Thâlib as berkata bahwa Siapa yang ingin Allah perlihatkan di dalam tidurnya apa yang diinginkan, hendaklah dia shalat enam raka‘at sebelum tidur. Pada raka‘at pertama dia baca Al-Fâtihah satu kali dan (sûrah) Wasy Syamsi wa dhuhâhâ tujuh kali. Pada raka‘at kedua Al-Fâtihah dan tujuh kali Wal laili idzâ yaghsyâ. Pada raka‘at ketiga Al-Fâtihah dan tujuh kali Wadh dhuhâ. Pada raka‘at keempat Al-Fâtihah dan Alam nasyrah tujuh kali. Pada raka‘at kelima Al-Fâtihah dan Wattîni tujuh kali. Pada raka‘at keenam Al-Fâtihah dan Innâ anzalnâhu fî lailatil qadri tujuh kali.
Setelah selesai shalat, sampaikan pujian kepada Allah yang maha tinggi dan sampaikan shalawât bagi Nabi saw, kemudian baca doa berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ مُحَمَّدٍ وَرَبَّ إِبْرَاهِيْمَ وَمُوْسَى, وَرَبَّ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ, وَرَبَّ جَبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ, وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ الْعَظِيْمِ, أَرِنِي فِيْ مَنَامِي اللَّيْلَةَ مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي
Allâhumma rabba muhammadin wa rabba ibrâhîma wa mûsâ, wa rabba ishâqa wa ya‘qûb, wa rabba jabrâ`îla wa mîkâ`îla wa isrâfîla wa ‘izrâ`îl, wa munzilat taurâti wal injîli waz zabûri wal furqânil ‘azhîm, arinî fî manâmil lailata mâ anta a‘lamu bihi minnî.
Ya Allah Tuhan Muhammad, Ibrâhîm dan Mûsâ, Tuhan Ishâq dan Ya‘qûb, Tuhan Jabra`îl, Mîkâ`îl dan ‘Izrâ`îl, dan yang menurunkan (kitab-kitab) Al-Taurâh, Al-Injîl, Al-Zabûr dan Al-Furqân Al-‘Azhîm, perlihatkanlah kepadaku di dalam tidurku pada malam ini apa yang Engkau lebih tahu dariku tentangnya.
2. Apabila Hendak Tidur ketika telah Berbenah
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الْكَرِيْمِ, وَكَلِمَاتِهِ التَّامَّةِ, مِنْ شَرِّ مَا أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اللَّهُمَّ أَنْتَ تَكْشِفُ الْمَغْرَمَ وَالْمَأْثَمَ. اللَّهُمَّ لاَ يُهْزَمُ جُنْدُكَ, وَ لاَ يُخْلَفُ وَعْدُكَ, وَ لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ, سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ
A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wa kalimâtihit tâmmah, min syarri mâ anta ãkhidzun binâshiyatih. Allâhumma anta taksyiful maghrama wal ma`tsam. Allâhumma lâ yuhzamu junduk, wa yukhlafu wa‘duk, walâ yanfa‘u dzal jaddi minkal jadd, subhânaka wa bihamdik.
Aku berlindung dengan wajah Allah yang mulia, dan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, dari kejahatan yang Engkau pegang ubun-ubunnya. Ya Allah Engkau yang menghilangkan utang dan dosa. Ya Allah, tidak dikalahkan tentara-Mu dan tidak diingkari janji-Mu, dan tidak bermanfaat kemuliaan bagi yang punya kemuliaan selain dari-Mu, maha suci Engkau dan dengan memuji-Mu.
3. Ketika Tidur sebelum Meletakkan Lambung Kanan
أُعِيْذُ نَفْسِي وَدِيْنِي وَأَهْلِي وَوُلْدِي وَمَالِي وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِي وَمَا رَزَقَنِي رَبِّي وَخَوَّلَنِي, بِعِزَّةِ اللهِ, وَعَظَمَةِ اللهِ, وَجَبَرُوْتِ اللهِ, وَسُلْطَانِ اللهِ, وَرَحْمَةِ اللهِ, وَرَأْفَةِ اللهِ, وَغُفْرَانِ اللهِ, وَقُوَّةِ اللهِ, وَقُدْرَةِ اللهِ, وَجَلاَلِ اللهِ, وَبِصُنْعِ اللهِ, وَأَرْكَانِ اللهِ, وَبِجَمْعِ اللهِ, وَبِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ, وَبِقُدْرَةِ اللهِ عَلَى مَا يَشَاءُ. مِنْ شَرِّ السَّامَّةِ وَالْهَامَّةِ, وَمِنْ شَرِّ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ, وَمِنْ شَرِّ مَا يَدُبُّ فِي اْلأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا, وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا, وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا, إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ, وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, وَ لاَ حَوْل وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
U‘îdzu nafsî wa dînî wa ahlî wa wuldî wa mâlî wa khawâtîma ‘amalî wa mâ razaqanî rabbî wa khawwalanî, bi ‘izzatillâh, wa ‘azhamatilâh, wa jabarûtillâh, wa sulthânillâh, wa rahmatillâh, wa ra`fatillâh, wa ghufrânillâh, waqu-wwatillâh, wa qudratillâh, wa jalâlillâh, wa bishun‘illâh, wa arkânillâh, wa bijam‘illâh, wa birasûlillâh shallallâhu ‘alaihi wa ãlih, wa biqudratillâhi ‘alâ mâ yasyâ`, min syarris sãmmah wal hãmmah, wa min syarril jinni wal ins, wa min syarri mâ yadubbu fil ardhi wa mâ yakhruju minhâ, wa min syarri mâ yanzilu minas samâ`i wa mâ ya‘ruju fîhâ, wa min syarri kulli dâbbatin anta ãkhidzun binâshiyatihâ, inna rabbî ‘alâ shirâthin mustaqîm, wa huwa ‘alâ kulli syai`in qadîr, walâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘azhîm.
Aku perlindungkan diriku, ajaranku, anak-anakku, hartaku, akhir-akhir amalku (dalam hidupku) dan apa yang Engkau karuniakan serta Engkau berikan kepadaku, dengan kemuliaan Allah, kebesaran Allah, keperkasaan Allah, kekuasaan Allah, rahmat Allah, kasih Allah, ampunan Allah, kekuatan Allah, keputusan Allah, keagungan Allah, dengan perbuatan Allah, tiang-tiang Allah, dengan penghimpunan Allah, dengan Rasûlullâh saw, dan dengan qudrah Allah atas apa yang Dia kehendaki dari kejahatan keluarga dan binatang, dari kejahatan jin dan manusia, dari kejahatan yang merayap di bumi dan yang keluar darinya, dari kejahatan yang turun dari langit dan yang naik padanya dan dari kejahatan setiap yang merayap yang Engkau pegang ubun-ubunnya, sesungguhnya Tuhanku ada pada jalan yang lurus, Dia berkuasa atas segala sesuatu, dan tidak ada daya serta kekuatan selain dengan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.
4. Setelah Meletakkan Lambung Kanan
بِسْمِ اللهِ, وَضَعْتُ جَنْبِي ِللهِ, عَلَى مِلَّةِ إِبْرَهِيْمَ, وَدِيْنِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ, وَوِلاَيِةِ مَنِ افْتَرَضَ اللهُ طَاعَتَهُ, مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَاءْ لَم يَكُنْ
Bismillâhi wadha‘tu janbî lillâhi ‘alâ millati ibrâhîm, wa dîni muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa ãlih, wa wilâyati maniftaradhallâhu ‘alayya thâ‘atah, mâ syâ`allâhu kâna wa mâ lam yasya` lam yakun.
Dengan nama Allah, kuletakkan lambungku karena Allah, atas agama Ibrâhîm, ajaran Muhammad saw dan wilâyah orang yang Engkau wajibkan atasku untuk mematuhinya, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi.
5. Ketika hendak Tidur setelah Istighfâr dan Shalawât
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ, وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Subhânallâhi walhamdu lillâhi walâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, walâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘azhîm.
Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak tuhan selain Allah dan Allah maha besar, dan tidak ada daya dan tidak ada kekuatan selain dengan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.
6. Doa ketika Hendak Tidur
بِسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِسْمِك أَمُوْتُ
Bismikallâhumma ahyâ wa bismika amût.
Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati (tidur).
7. Doa ketika Hendak Tidur
بِسْمِ اللهِ, اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ, وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ, وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ, وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ, وَتَوَكَّلْتُ عَلَيْكَ, رَهْبَةً مِنْكَ وَرَغْبَةً إِلَيْكَ, لاَ مَلْجَأَ وَ لاَ مَنْجَى مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ, آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ, وَبِرَسُولِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Bismillâh, allâhumma aslamtu nafsî ilaik, wa wajjahtu wajhî ilaik, wa fawwadhtu amrî ilaik, wa alja`tu zhahrî ilaik, wa tawakkaltu ‘alaik, rahbatan minka wa raghbatan ilaik, lâ malja`a walâ manjâ minka illâ ilaik, ãmantu bikitâbikal ladzî anzalt, wa birasûlikal ladzî arsalt.
Dengan nama Allah, yâ Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku perlindungkan punggungku kepada-Mu, aku bertawakkal kepada-Mu, karena takut kepada-Mu dan karena berharap kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat keselamatan dari-Mu selain kepada-Mu, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan rasûl-Mu yang Engkau utuskan.
Kemudian membaca tasbîh Fâthimah Al-Zahrâ` as, yaitu takbîr 34 kali, tahmîd 33 kali dan tasbîh 33 kali.
8. Membaca Sûrah Al-Takâtsur
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ. حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ. كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُونَ, ثُمَّ كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُونَ. كَلاَّ لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ. لَتَرُوُنَّ الْجَحِيْمَ. ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنَ. ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Bermegah-megahan itu telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, nanti kamu akan mengetahui. Kemudian janganlah begitu, nanti kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim. Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata yakin. Kemudian kamu akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan.
9. Tahlîl ketika Hendak Tidur
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
Lâ ilâha illallâh.
Tidak ada tuhan selain Allah. (Baca seratus kali)
10. Doa ketika Hendak Tidur
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي عَلاَ فَقَهَرَ, وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي بَطَنَ فَخَبَرَ, وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي مَلَكَ فَقَدَرَ, وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي يُحْيِي الْمَوْتَى وَيُمِيْتُ اْلأَحْيَاءَ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Alhamdu lillâhil ladzî ‘alâ faqahar, walhamdu lillâhil ladzî bathana fakhabar, walhamdu lillâhil ladzî malaka faqadar, walhamdu lillâhil ladzî yuhyil mautâ wa yumîtul ahyâ` wa huwa ‘alâ kulli syai`in qadîr.
Segala puji bagi Allah yang maha tinggi lalu menguasai, segala puji bagi Allah yang menyembunyikan lalu memberitakan, segala puji kepunyaan Allah yang memiliki lalu mengkadarkan, dan segala puji kepunyaan Allah yang menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu.
11. Doa ketika Hendak Tidur
يَفْعَلُ اللهُ مَا يَشَاءُ بِقُدْرَتِهِ وَيَحْكُمُ مَا يُرِيْدُ بِعِزَّتِهِ
Yaf‘alullâhu mâ yasyâ`u biqudratih, wa yahkumu mâ yurîdu bi‘izzatih.
Allah berbuat menurut yang dia kehendaki dengan qudrah -Nya, dan Dia menentuhan hukum menurut yang Dia inginkan dengan keagungan-Nya.
12. Doa ketika Hendak Tidur
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullâhal ladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûmu wa atûbu ilaih.
Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia yang hidup lagi mandiri dan aku bertobat kepada-Nya.
13. Jika Ingin Shalat Malam pada Waktu yang Diinginkan
اللَّهُمَّ لاَ تُؤْمِنِّي مَكْرَكَ, وَ لاَ تُنْسِنِي ذِكْرَكَ, وَ لاَ تَجْعَلْنِي مِنَ الْغَافِلِيْنَ, أَقُوْمُ إِنْ شَاءَ اللهُ سَاعَةَ كَذَا وَكَذَا
Allâhumma lâ tu`minnî makrak, wa lâ tunsinî dzikrak, wa lâ taj‘alnî minal ghâfilîn, aqûmu insyâ` allâhu sâ‘ata….
Ya Allah janganlah Engkau menjadikanku merasa aman dari makar-Mu, janganlah Engkau menjadikanku lupa mengingat-Mu, dan janganlah Engkau menjadikanku di antara orang-orang yang lalai, aku bangun insyâ` Allâh pada jam…(sebutkan jam berapa).
14. Doa jika tidak Ingin Terjadi Ihtilâm (Mimpi Basah)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ اْلإِحْتِلاَمِ, وَمِنْ سُوْءِ اْلأَحْلاَمِ, وَمِنْ أَنْ يَلْعَبَ بِيَ الشَّيْطَانُ فِي الْيَقْظَةِ وَالْمَنَامِ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal ihtilâm, wa min sû`il ahlâm, wa min an yal‘aba biyasy syaithân fil yaqzhati wal manâm.
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ihtilâm, dari mimpi yang buruk dan dari dipermainkan oleh syaithân pada saat jaga dan pada waktu tidur.
15. Ketika Terbangun dan Merubah Posisi Tidur
لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ, سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعٍِ وَمَا فِيْهِنَّ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ, وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûm wa huwa ‘alâ kulli syai`in qadîr. Subhânallâhi rabbin nabiyyîna wal mursalîn, subhânallâhi rabbis samâwâtis sab‘i wa mâ fîhinna wa rabbil ‘arsyil ‘azhîm, wa salâmun ‘alal mursalîn, wal hamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn.
Tidak ada tuhan selain Dia yang hidup lagi mandiri dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Maha suci Allah Tuhan para nabi dan mereka yang diutus, maha suci Tuhan yang mengatur seluruh langit yang tujuh dan apa-apa yang ada padanya dan Pemilik singgasana yang agung, salâm bagi mereka yang diutus, dan segala puji bagi Allah Pemilik alam semesta.
16. Doa Bangun Tidur
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي رَدَّ عَلَيَّ رُوْحِي ِلأَحْمَدَهُ وَأَعْبُدَهُ
Alhamdu lillâhil ladzî radda ‘alayya rûhî li`ahmadahu wa a‘budah.
Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan ruhku untuk memuji-Nya dan mengabdi kepada-Nya.
17. Doa Bangun Tidur
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَانِي بَعْدَ مَا أَمَاتَنِي وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Alhamdu lillâhil ladzî ahyânî ba‘da mâ amâtanî wa ilaihin nusyûr.
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanku setelah Dia mematikanku dan kepada-Nya dihimpunkan.
18. Doa Bangun Tidur
سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ النَّبِيِّيْنَ, وَآلَهِ الْمُرْسَلِيْنَ, وَرَبِّ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي يُحْيِي الْمَوْتَى وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Subhânallâhi rabbin nabiyyîn, wa ilâhil mursalîn, wa rabbil mustadh‘afîn. Wal hamdu lillâhil ladzî yuhyil mautâ wa huwa ‘alâ kulli syai`in qadîr.
Maha suci Allah pengatur para nabi, Tuhan para utusan dan Tuhan pengatur kaum mustadh‘afîn (orang-orang yang ditindas), dan segala puji bagi Allah yang menghidupkan makhluk-makluk yang mati dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu.
19. Doa Bangun Tidur
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ رَبِّ النَّبِيِّيْنَ وَإِلَهِ الْمُرْسَلِيْنَ, سُبْحَانَ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا فِيْهِنَّ وَرَبِّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا فِيْهِنَّ وَمَا بَيْنَهُنَّ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîmul hayyul qayyûmu wa huwa ‘alâ kulli syai`in qadîr. Subhâna rabbin nabiyyîna wa ilâhil mursalîn, subhâna rabbis samâwâtis sab‘i wa mâ fîhinna wa rabbil aradhînas sab‘i wa mâ fîhinna wa mâ bainahunna wa rabbil ‘arsyil ‘azhîm, walhamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn.
Tidak ada tuhan selain Allah yang maha sabar lagi maha mulia yang hidup lagi mandiri dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Maha suci pemilik para nabi dan tuhan mereka yang diutus, maha suci pemilik bumi yang tujuh dan apa-apa yang ada padanya dan apa-apa yang ada di antaranya dan pemilik singgasana yang agung, dan segala puji bagi Allah pemilik alam semesta.
20. Doa Bangun Tidur
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي بَعَثَنِي مِنْ مَرْقَدِي هَذَا, وَلَوْ شَاءَ لَجَعَلَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَرَ أَوْ أَرَادَ شُكُوْرًا. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ لِبَاسًا, وَالنَّوْمَ سُبَاتًا, وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا. لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي لاَ تُجِنُّ مِنْهُ النُّجُوْمُ, وَ لاَ تَكِنُّ بِهِ السُّتُوْرُ, وَ لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ مَا فِي الصُّدُوْرُ
Alhamdu lillâhil ladzî ba‘atsanî min marqadî hâdzâ, walau syâ`a laja‘alahu ilâ yaumil qiyâmah. Alhamdu lillâhil ladzî ja‘alal laila wan nahâra khilfatan liman arâda an yadzdzakara au arâda syukûrâ. Alhamdu lillâhil ladzî ja‘alal laila libâsâ, wan nauma subâtâ, wa ja‘alan nahâra nusyûrâ. Lâ ilâha illâ anta subhânaka innî kuntu minazh zhâlimîn. Alhamdu lillâhil ladzî lâ tujinnu minhun nujûm, walâ takinnu bihis sutûr, wa lâ yakhfâ ‘alaihi mâ fish shudûr.
Segala puji kepunyaan Allah yang telah membangunkan aku dari tempat tidurku ini, dan kalaulah Dia menghendaki, niscaya Dia menjadikannya sampai hari kiamat. Segala puji kepunyaan Allah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengingat atau ingin bersyukur. Segala puji kepunyaan Allah yang menjadikan malam sebagai busana, tidur sebagai istirahat, dan menjadikan siang waktu bertebaran. Tidak ada tuhan selain Engkau maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk di antara orang-orang yang zalim. Segala puji kepunyaan Allah yang tidak tersembunyi dari-Nya bintang-bintang, tidak tertutup bagi-Nya tirai-tirai dan tidak tersembunyi atas-Nya segala yang ada dalam dada.
21. Doa ketika Duduk setelah Bangun dari Tidur
حَسْبِيَ اللهُ, حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ الْعِبَادِ, حَسْبِيَ الَّذِي هُوَ حَسْبِي, حَسْبِي مُنْذُ كُنْتُ, حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Hasbiyallâh, hasbiyar rabbu minal ‘ibâd, hasbiyal ladzî huwa hasbî, hasbî mundzu kunt, hasbiyallâhu wa ni‘mal wakîl.
Cukuplah buatku Allah, cukuplah buatku Tuhan yang maha mengatur dari seluruh hamba, cukup buatku yang Dia cukup buatku, cukuplah buatku sejak aku berada, cukuplah buatku Allah dan Dia sebaik-baik wakîl.
(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email