Pesan Rahbar

Home » » Tillerson: AS Siap Bekerja Sama Dengan Rusia di ‘Zona Larangan-Terbang’ Suriah

Tillerson: AS Siap Bekerja Sama Dengan Rusia di ‘Zona Larangan-Terbang’ Suriah

Written By Unknown on Thursday 6 July 2017 | 19:35:00

Rex Tillerson - Menlu AS.

Amerika Serikat bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk membangun "zona larangan terbang" di Suriah sebagai bagian dari usaha bersama untuk menstabilkan negara yang dilanda perang tersebut, kata diplomat tertinggi AS, Rabu (5/7), ketika Presiden Donald Trump hendak bertatap muka pertama dengan Vladimir Putin.

Dalam sebuah pernyataan, Menlu AS Rex Tillerson mengatakan bahwa Rusia memiliki "tanggung jawab khusus" untuk membantu menciptakan stabilitas di lapangan - atau berisiko tertatih-tatih melawan kelompok ISIL Takfiri.

Mengutip kerja sama masa lalu dalam menciptakan zona dekonfliksi di Suriah, Tillerson membuat kasus menjadi kuat untuk kedua negara - terlepas dari "perbedaan yang tidak terselesaikan dalam sejumlah isu" - untuk bekerja sama di Suriah.

"Amerika Serikat siap untuk mengeksplorasi kemungkinan membangun mekanisme gabungan degnan Rusia untuk memastikan stabilitas, termasuk zona larangan terbang, pada pengamat gencatan senjata, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang terkoordinasi," katanya.

Tillerson mengeluarkan pernyataannya sebelum bergabung dengan Trump di Eropa, di mana pemimpin AS tersebut akan bertemu dengan Putin untuk pertama kalinya pada hari Jumat (7/7) di sela-sela pertemuan puncak G20 di Hamburg, Jerman. Suriah akan tampak besar dalam diskusi mereka.

Ini juga terjadi saat pejuang yang didukung AS beringsut ke depan di Kota Tua Raqa, dalam apa yang Washington lihat sebagai tonggak sejarah dalam serangan untuk mengalahkan kelompok ISIL di ibukota de facto Suriah.

"ISIL telah terluka parah, dan bisa berada di ambang kekalahan total di Suriah jika semua pihak fokus pada tujuan ini," kata Tillerson, menurut pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS.

"Untuk menyelesaikan misi, masyarakat internasional, dan khususnya Rusia, harus menghilangkan hambatan terhadap kekalahan ISIS."

"Kami menyerukan kepada semua pihak, termasuk pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya, pasukan oposisi Suriah, dan pasukan Koalisi yang melakukan pertempuran untuk mengalahkan ISIS, untuk menghindari konflik satu sama lain dan mematuhi batas-batas geografis yang disepakati untuk daerah non-konflik dan protokol militer untuk de-eskalasi."

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: