Pesan Rahbar

Home » » Menag: Harmonis dalam Keberagaman, Indonesia Bisa Jadi Teladan Bangsa Lain

Menag: Harmonis dalam Keberagaman, Indonesia Bisa Jadi Teladan Bangsa Lain

Written By Unknown on Friday 4 August 2017 | 04:51:00


Hadir dalam acara Asian Youth Day (AYD) ke-7 di Jogja Expo Center (JEC) di Jl Gedongkuning, Bantul, Rabu (2/8/2017) malam, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa masyarakat Indonesia yang plural atau majemuk bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain.

Kata Lukman, meski umat Islam menjadi penduduk mayoritas di negeri ini, namun tidak membatasi ritus peribadatan agama-agama lainnya.

“Saya pikir Indonesia bisa dijadikan model aktif dalam melihat keberagamaan. Walaupun Indonesia (penduduknya) negara mayoritas Muslim, tapi disini ada Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai tempat melaksanakan ibadah (agama lain-red) nya,” ungkapnya.

Menurutnya program ini bisa menjadi program saling berkumpul, saling bagi pengetahuan dan tentunya saling belajar keberagaman. Menurutnya keberagaman adalah keniscayaan, sehingga manusia tidak bisa mengingkari keberagaman tersebut. Sebab itu diperlukan media pembelajaran, terutama bagi generasi muda untuk mempelajari realitas pluralitas di tengah-tengah masyarakat.

“Keragaman sesuatu yang niscaya di dunia ini, semua dari kita tidak bisa mengingkarinya, sehingga kita harus menyikapinya dengan penuh kearifan. Melalui acara seperti ini diharapkan anak muda belajar memahami keragaman, agar bisa menyikapinya dengan penuh kearifan,” papar Lukman.

Urgensi pembelajaran untuk memahami keberagaman itu perlu diterapkan di Indonesia. Semakin arif masyarakat menyikapi keberagaman, diharapkan kehidupan kebangsaan di Indonesia semakin membaik di masa yang akan datang.

“Ini penting bisa diterapkan di seluruh masyarakat Indonesia, apapun agamanya itu. Agar kehidupan kebangsaan kita semakin membaik di masa depan,” katanya.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan, kehidupan keberagaman di Indonesia selama ini sudah berjalan baik. Buktinya banyak tempat di negeri ini, yakni ada masjid dengan tempat peribadatan lainnya seperti gereja, berdiri saling berdampingan tanpa ada permusuhan.

“Di beberapa kota (di Indonesia), dapat dijumpai masjid dan gereja (berdiri) berdampingan. Ini menjadi saksi kehidupan keberagaman yang ada di sini. Wasiat agama memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik,” pungkas Sultan.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: