Pesan Rahbar

Home » » Waspadalah, Provokasi Kaum Konslet di Candi Borobudur Berkedok “Bela Rohingya”

Waspadalah, Provokasi Kaum Konslet di Candi Borobudur Berkedok “Bela Rohingya”

Written By Unknown on Tuesday, 5 September 2017 | 13:07:00


Oleh: Mahbub Hefdzil Akbar

Tiap tahun umat Buddha Indonesia dan luar negeri melakukan ziarah keagamaan di Candi Borobudur. Ini artinya Borobudur selain menjadi situs purbakala yang dilindungi, candi ini tetap simbol penting bagi umat Buddha dunia. Atas dua alasan ini saja, jelas demonstrasi di situs ini tidak diperbolehkan.

Bagaimana jika unjuk rasa di pintu Candi Borobudur seperti di pamflet ini? TETAP HARUS DIHINDARI. Ini modus kaum konslet, ini adalah psychological attack, serangan psikologis!! terhadap Buddhis.

Bagaimana perasaan Anda sebagai Muslim jika di belahan Bumi lain Masjid dinjak-injak atau Ka’bah dijadikan tempat protes untuk mengejek umat Islam dunia?

Jadi, jika nanti serangan terhadap Muslim Rohingya meningkat atau terjadi penyerangan Buddhis terhadap Muslim minoritas di negara lain, kaum konslet provokatif yang berniat unjuk rasa di Borobudur ini harus bertanggung jawab. Ini jika mereka benar-benar peduli Muslim dan jernih berpikir.

Kaum konslet ini suka teriak peduli Muslim tapi caranya tidak lslami bahkan membahayakan Muslim minoritas di tempat lain. Jika mau protes, mereka bisa memilih unjuk rasa di tempat umum lain yg dijamin UU bukan di tempat ibadah/situs purbakala yang dilindungi.

Mereka sebenarnya tidak “Bela Rohingya”.

Mereka tidak peduli Muslim Rohingya.

Kaum konslet hanya ingin provokasi, hanya ingin membuat gaduh, mengadu domba.

Jika benar peduli Muslim, bela Rohingya, bantu lah dengan elegan dan cara diplomatik yang efektif. Mereka butuh makanan dan obat-obatan bukan provokasi yang memperparah keadaan Rohingya atau hubungan baik antar umat beragama di Indonesia.

Konflik Rohingya itu sangat kompleks harus hati-hati bersikap. Pembantaian atas nama apapun tak dibenarkan, oleh karenanya kita mengutuk kekerasan terhadap etnis Rohingya. Buka mata, buka hati, luaskan wawasanmu, tidak hanya kaum Muslim yang terusir dari Rohingya tapi juga ribuan Umat Buddha dan Hindu Rohingya juga terpaksa mengungsi.

Polisi harus bertindak TEGAS! ini hal sensitif. Unjuk rasa di Candi Borobudur bukan hanya hasil dari sumbu pendek tapi otak konslet. Anda tahu siapa yang biasanya menggunakan cara dan pola seperti ini? Otak-otak ISIS!!!

Hati-hati!

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: