Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian
Munculnya kembali isu dugaan gratifikasi dari pengusaha Basuki Hariman untuk memuluskan penyelundupan daging sapi kepada petinggi kepolisian diduga bertujuan untuk menggulingkan kepemimpinan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu menilai, merebaknya kembali isu yang berasal dari investigasi Indonesialeaks itu tidak lepas dari skenario permainan politik untuk mendorong percepatan suksesi kepemimpinan di institusi kepolisian.
“Target utamanya adalah untuk mengganti Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai kapolri,” kata anggota Komisi III DPR RI itu dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (15/10).
Menurut Masinton, celah pembusukan yang bisa dilakukan adalah dengan memainkan isu korupsi. Isu tersebut dianggap seksi untuk dilempar ke publik karena dalam penanganan kasus terorisme, Tito justru berhasil dan diakui dunia internasional.
“Saya membacanya sebagai permainan kolaborasi segitiga, saling tiktok melempar isu. Kolaborasi ini melibatkan kelompok pressure group, oknum sempalan di KPK, dan oknum jenderal di Mabes Polri yang ngebet jadi kapolri,” papar politisi PDI Perjuangan itu.
Masinton menjabarkan, kelompok pressure group memainkan publikasi isu melalui Indonesialeaks. Dia menduga, material isu utamanya disuplai dari oknum sempalan penyidik KPK dengan kasus gratifikasi impor daging yang melibatkan Basuki Hariman pemilik CV Sumber Laut Perkasa tersangka di KPK dalam kasus suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar.
“Oknum jenderal yang baru dilantik sebagai pejabat bintang tiga di Mabes Polri ini kasak-kusuk membangun lobi vertikal dan sembari membangun pencitraan sebagai jenderal polisi yang bersih dan berintegritas,” ungkapnya.
Mantan aktivis 98 itu menekankan, pimpinan KPK sebagai penanggung jawab tertinggi bahkan setahun lalu sudah berkali-kali menjelaskan ke media dan juga di Komisi III mengenai ketidakakuratan informasi tentang catatan penerima aliran dana kasus suap impor daging. Bahkan Basuki Hariman sebagai tersangka dalam penjelasannya di Pengadilan Tipikor telah membantah adanya catatan suap ke pejabat Polri.
Menyikapi kembali digulirkannya isu tersebut, Masinton menyarankan dilakukan penyelidikan. Sekaligus sebagai peringatan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan pembunuhan karakter dengan menggunakan isu-isu sesat, salah satunya dengan tudingan korupsi.
“Kepolisian harus melakukan penyelidikan atas penyebaran isu ini. Karena jika dibiarkan, ke depannya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan dengan mudah secara sepihak melakukan pembunuhan karakter terhadap orang lain yang dianggap sebagai rival,” tukas Masinton.
(Pojok-Satu/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email