Pesan Rahbar

Home » » Tentara Rezim Israel Semakin Melemah

Tentara Rezim Israel Semakin Melemah

Written By Unknown on Sunday 22 February 2015 | 19:14:00


Kepala Staf Gabungan Militer Israel yang terpilih sebagai pengganti Benny Gantez Israel akan memulai misinya secara resmi untuk rezim Zionis pada 16 Februari tahun ini.
 
KBS melaporkan, Gady Izunkut pada tanggal 16 Februari resmi sebagai pengganti Benny Gantez dan memegang jabatan sebagai  Kepala Staf Gabungan Militer rezim Israel. Benny Gantez dalam upacara serah terima jabatan mengatakan kepadanya tentang tiga medan yaitu Gaza, Lebanon, dan Golan. Pada kenyataannya hari permulaan kerja Gady Ayzukut, kita menyaksikan kekhawatiran yang terus meningkat dalam tentara zionis, karena selain Benny Gantez, Netanyahu juga sering menegaskan tentang bahaya-bahaya yang mengintai rezim zionis.

Al-Syarq al-Awsath dalam hal ini menulis, Gady Ayzukut akan menghadapi tantangan besar dari eksternal dan internal. Dia terpilih sebagai Kepala Staf Gabungan Militer Israel pada 29 November tahun lalu.

Dia lahir di kota Thabriya pada tahun 1960 dari keluarga imigran Magrib dan kemudian pindah ke kota Ilat. Sekarang ini dia tinggal di kota Hartezliya di utara Tel Aviv. Ayzukut sukses secara bertahap di dalam kepangkatan militer dan sebelum bergabung ke dalam militer dia bertugas di unit Golan pada tahun 1978. Dalam perang pertama di Lebanon pada tahun 1982, banyak tentara yang tewas di bawah komandonya dan terlibat di dalam pencaplokan lapangan terbang internasional.

Akhirnya, dia menjadi komandan brigade Golan dari tahun 1997 hingga tahun 1998. Pada tahun 1999 sebagai penasihat militer untuk Menteri Perang Israel dan mantan Perdana Menteri, Ehud Barak,. Dia kemudian menjadi komandan Divisi 366. Pada tahun 2006 juga menjadi komandan unit utara dan menggantikan Jenderal Udi Adam yang mengundurkan diri dari jabatannya karena kritikan yang tajam atas langkah-langkahnya dalam perang kedua Libanon.

Ayzukut yang saat ini Kepala Staf Gabungan Militer Israel juga dikenal sebagai pendiri doktrin ‘dhahiye’. Berdasarkan strategi ini yang pertama kali terlontar dalam perang 33 hari rezim zionis dengan Hizbullah Lebanon pada tahun 2006 dalam serangan ke wilayah Dhahiye dekat utara Bairut, pasukan tempur rezim zionis dengan segala kekuatan secara sengaja menggempur infrastruktur-infrastruktur dan daerah-daerah perumahan untuk menghadirkan ketakutan. Serangan-serangan Zionis pada tahun 2008 dan 2009 dan perang 51 hari di Gaza juga menggunakan taktik yang serupa.

Umurnya banyak dihabiskan dalam perang dengan Hizbullah. Dia sebagai komandan unit khusus dalam perang tahun 2006 yang rezim Israel mengalami kerugian besar dan antara dia dan komandan stafnya Dan Holutes pada masa itu berselisih paham. Pada akhir perang dia dipilih sebagai komandan brigade selatan dan wakil kepala staf pada tahun 2013.

Media-media rezim zionis menulis tentang dia. Dia sangat berhati-hati, konservatif, disiplin, pandai berdiplomatik, dan mampu bermanuver. Dia tidak pernah mencari-cari musuh untuk dirinya sendiri. Media rezim zionis memperkenalkan Ayzukut sebagai sosok yang pandai berpolitik, pengusaha yang berwawasan luas, dan tidak makan di restoran yang mahal.

Dia dua tahun yang lalu dalam sebuah surat kepada Netanyahu memperingatkan tentang konsekuensi-konsekuensi serangan kepada Hizbullah, khususnya di medan utara.

Para analis militer percaya bahwa Ayzukut akan menghadapi kegagalan karena banyaknya tantangan dan kekacauan di sekitar Palestina yang terjajah dan kebuntuan pembicaraan damai.

Yosi Yahusye’, analis militer Zionis, mengatakan bahwa dua isu yang pasti di periode Ayzukut yaitu perang di dalam lebih dari satu medan dan tertutupnya cakrawala politik secara menyeluruh. Rezim Israel akan menghadapi bahaya-bahaya besar seperti Hizbullah di Lebanon dan Dataran Tinggi Golan, Hamas dan Jihad Islam di Gaza, ISIL di Sinai, dan isu Iran.

Analis zionis ini menambahkan, angkatan udara rezim Israel walaupun maju dan berkembang, namun angkatan lapis bajanya lemah dan tidak memiliki kekuatan yang cukup.

Al-Syarq al-Awsath menulis, tentara rezim Israel pada tahun 2006 memberitakan tentang pencurian mobil komandan unit utara di depan rumah Gady Ayzukut dan ditemukannya di kota Qalqiliyah beberapa lama kemudian. Di dalam mobil ini terdapat telpon genggam, perlengkapan operasi rahasia, dan peta-peta operasi di selatan Lebanon.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: