“Kita mempunyai beberapa ayat yang menjelaskan bahwa ISLAM harus disampaikan dengan benar, bukan pemaksaan. Hal ini membuktikan bahwa islam tidak menggunakan kekerasan terhadap seseorang dengan mengatakan, menerima islam atau mati”.
Salah satu embrio konflik yang mengancam kehidupan beragama dan bermasyarakat adalah adanya teori keharusan dan paksaan dalam memilih suatu agama atau mazhab tertentu. Sebuah masyarakat mungkin saja bisa hidup damai berdampingan dengan menjaga konsep ajaran-ajaran agamanya dari beberapa pengikut agama dan golongan yang bermacam-macam.
Adanya teori keharusan dan paksaan dalam suatu ajaran agama dapat mengancam keberagamaan dan toleransi terhadap golongan-golongan masyarakat tertentu. Karena ketika suatu agama solid dan kuat serta mempunyai faham dan konsepsi demikian, maka ia akan memaksa pengikut agama lainnya untuk meninggalkan keyakinan mereka. Hal ini tidak hanya mengancam problem kehidupan sosial pengikut agama-agama lainnya, bahkan mengancam nyawa seseorang dan harta-harta mereka. Sebagaimana sejarah mencatat perlakuan diskriminatif dan penderitaan golongan minoritas.
Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, tentu indonesia harus memperhatikan skala prioritas dalam berpikir dan bertindak. Para ulama dan para intelektual Islam sudah semestinya tahu betul bahwa ada sesuatu yang harus didahulukan dari pada yang lain.
Islam adalah kata kunci bagi sebuah persatuan. Setiap muslim berkewajiban untuk membela Islam, umat Islam harus sadar bahwa mazhab-mazhab yang ada, hanyalah cabang-cabang saja. Karena itu seorang muslim tidak boleh terperangkap oleh isu kemazhaban. Sunni-Syiah laksana gelombang-gelombang kecil dalam kehidupan alam semesta ini, ada induknya gelombang dan itu adalah Islam. Persatuan adalah kata kunci untuk kemajuan umat Islam, jangan hanya karena sentimen mazhab kita mengabaikan nasib sesama kaum muslimin. Agama Islam memerintahkan penganutnya untuk memberikan pembelaan. Karena menganiaya atau membunuh satu manusia sama dengan menganiaya atau membunuh seluruh manusia.
Para ulama saat ini harus melihat kemuliaan Islam, membela kemuliaan Islam. Karena itu setiap umat Islam wajib memiliki keyakinan bahwa Islam adalah agama yang mulia dan agama yang mulia adalah agama yang menolak kekerasan, menolak radikalisme, menolak tindakan intoleran. Karena kekerasan, radikalisme, terorisme sesungguhnya mencoreng wajah Rasulullah SAW, menodai wajah umat Islam dan menghancurkan Islam itu sendiri.
Apa yang terjadi di Irak, Suriah dan beberapa negara lain di dunia terjadi pembunuhan manusia yang tak berdosa atas nama agama, menghancurkan sejumlah peninggalan sejarah umat manusia dan itu semua telah menghancurkan kemuliaan Islam. Karena itu, para ulama, para intelektual Islam, wajib memperhatikan untuk menjaga kemuliaan Islam.
Islam yang masuk ke Indonesia dan Asia tidak dengan jalan kekerasan, bukan dengan pedang tapi masuk dengan ilmu dan peradaban. Karena Islam adalah agama cinta, Islam adalah kasih sayang, Islam adalah agama yang membangun peradaban, Islam dibangun atas ilmu dan akhlak. Kemudian dia memberikan contoh bagaimana Rasulullah SAW ketika ke Madinah membawa Islam, Rasulullah SAW tidak mengusir orang Yahudi, tidak mengusir orang Nasrani, tidak mengusir orang musyrik bahkan tidak mengusir para munafik.
Rasulullah Saw menunjukkan bahwa Islam bisa hidup bersama dengan non-Muslim, bahkan Islam bisa memberikan perlindungan terhadap penganut agama lain. Sedangkan para musuh Islam atau kelompok-kelompok yang anti Islam, kini tengah berusaha untuk menyebar kebohongan dengan mengatakan bahwa Islam adalah agama kekerasan, Islam adalah agama radikal, Islam adalah agama teroris. Oleh karena itu, kita wajib melawan setiap kelompok yang membawa Islam dengan cara-cara yang radikal dan cara terorisme, karena hal itu akan merusak wajah Rasulullah dan Islam.
Islam adalah agama peradaban, agama ilmu yang menghidupkan jiwa dan akal manusia. Islam membangun manusia dengan cinta dan kesucian. Cita-cita ajaran Islam yang dijadikan warisan oleh Allah untuk membangun peradaban, hanya akan mengalami kemajuan jika ditegakkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka jihad dalam Islam bukan dengan pedang tapi dengan logika. Islam memerintahkan untuk menjaga tempat-tempat ibadah, baik milik Nasrani ataupun Yahudi.
Tugas para ulama dan cendekiawan yang paling penting adalah mewariskan Islam ini kepada generasi-generasi muda, Islam yang damai, Islam yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Generasi muda Islam harus menerima Islam yang siap membangun manusia dan kemanusiaan dan tidak boleh tercemari oleh pikiran-pikiran yang bisa merusak tatanan dunia oleh pikiran takfiri radikal dan tidak toleran.
(Arrahmah-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email