Pada hari Rabu (15/4/15), anggota parlemen Anbar, Adel Khamis al-Mahlawi mengumumkan pada konferensi pers bahwa teroris telah memenggal sekitar 300 orang, diperkirakan sebagian besar dari suku-suku nomaden di daerah itu, selama beberapa hari terakhir.
“ISIS (ISIL) terus dalam serangkaian kejahatan teroris terhadap rakyat Irak, terutama para anggota suku Anbar.” Dia menambahkan bahwa korban milik suku Abu Mahal, al-Karabla, al-Salman, Albu Obaid, dan al-Raoyen.
Mahlawi meminta pemerintah dan relawan pasukan Irak untuk melawan ISIL untuk “segera turun tangan bagi menyelamatkan orang-orang dari provinsi itu dan mendukung mereka dengan senjata dan peralatan untuk menyingkirkan cengkeraman ISIS (ISIL).”
Dia juga mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.
Pengumuman ini datang sewaktu teroris ISIL melancarkan serangan sengit di ibukota Anbar sekitar Ramadi, yang saat ini dikepung. Pejabat baru-baru ini memperingatkan mereka bahwa kota bisa jatuh ke tangan teroris ISIL.
ISIL mulai kampanye teror di Irak pada awal Juni 2014. Para teroris bersenjata berat menguasai Mosul sebelum menyapu bagian jantung Arab Sunni di negara itu.
Para teroris telah melakukan tindakan kekerasan mengerikan, termasuk pemenggalan publik, terhadap semua masyarakat Irak seperti Syiah, Sunni, Kurdi dan Kristen.
Tentara Irak, unit polisi, pasukan Kurdi, Syiah dan relawan suku Sunni telah terlibat dalam operasi bersama untuk mengusir para teroris dari daerah yang mereka telah kuasai.
(Arrahmah-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email