Drone Tarlan (Foto: Press TV)
Mahasiswa Iran mengembangkan drone baru atau kendaraan tak berawak udara (UAV) untuk misi pengintaian, mengisyaratkan gerak laju tekhnologi di negara itu meski sanksi terus mendera.
Mahasiswa di Universitas Azad Islami mengembangkan sebuah drone bernama Tarlan yang terbuat dari bahan komposit (material baru dengan karakteristik berbeda hasil kombinasi dua atau beberapa jenis material yang berbeda secara fisik dan kimia).
Tarlan punya multifungsi seperti patroli perbatasan, pengawasan hutan, lalu lintas jalan, pipa gas atau minyak dan melakukan survei geofisika.
Drone bersayap 3 meter (9,8 kaki) dan panjang lambung 1,9 meter (6,2 kaki) ini mampu terbang selama 3 jam di ketinggian maksimal 3.000 meter (9.842 kaki) dan mampu membawa muatan dua kilogram.
Pada November dua tahun lalu, Iran memperkenalkan drone terbesar produk lokal bernama Fotros, drone pengintai dan operasi tempur dengan tempo penerbangan hingga 30 jam dan radius penerbangan 2.000 km dengan ketinggian 25.000 kaki.
Drone ini juga mampu membawa rudal udara-ke-permukaan dan beberapa jenis roket.
(Islam-Times/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email