Taliban Ingatkan ISIS agar Tak Ikut Campur di Afganistan

Kelompok Taliban, Selasa (16/6/2015), memperingatkan pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) agar tak ikut campur di Afganistan setelah kemunculan ISIS memicu serangkaian bentrokan dengan Taliban.

ISIS secara formal tak pernah menyatakan diri merambah Afganistan. Namun, kekhawatiran itu muncul setelah beberapa kelompok yang menyatakan loyal kepada ISIS melakukan serangan di negeri itu.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, Taliban menegaskan bahwa perang suci melawan AS dan sekutunya harus dilaksanakan di bawah satu bendera dan kepemimpinan.

"Keputusan Anda yang diambil dari jauh akan mengakibatkan (ISIS) kehilangan dukungan dari para ulama, mujahidin, dan untuk mempertahankan diri, maka Emirat Islam (Taliban) terpaksa bereaksi," demikian surat yang ditandatangani wakil pemimpin Taliban, Mullah Akhtar Mohammad Mansoor.

Surat yang dipublikasikan lewat situs resmi Taliban dalam bahasa Pashto, Urdu, Arab, dan Dari itu tak menyebut bentuk reaksi yang akan diambil Taliban.

Kelompok Taliban mengalami perpecahan dalam beberapa bulan terakhir setelah beberapa faksi mengadopsi bendera ISIS untuk menjadikan diri mereka sebagai kelompok yang lebih mematikan setelah pasukan NATO meninggalkan Afganistan.

Kelompok Taliban dan ISIS, yang meski sama-sama beraliran Sunni tetapi berbeda dalam menjalankan ideologinya, diyakini kerap bentrok di wilayah selatan Afganistan yang bergolak.

Jenderal John Campbell, komandan pasukan NATO di Afganistan, bulan lalu pernah mengatakan ISIS tengah merekrut para pejuang di Afganistan. Namun, saat itu, sebagai organisasi, ISIS belum beroperasi di negeri itu.

(Kompas/Shabestan/ABNS)