Dalam pertemuan dengan Federica Mogherini kepala urusan kebijakan luar negeri Uni Eropa Senin kemarin di Riyadh, Syaikh ‘Adil al-Jubair Menteri Luar Negeri Arab Saudi, mengkritik “pernyataan pedas” Iran yang ditujukan kepada sebagian negara di kawasan Timur Tengah.
Menurut media-media dunia, ini adalah klaim terbaru Riyadh setelah Iran berhasil meraih kesepakatan nuklir dengan negara-negara anggota P5+1.
Klaim ini dilontarkan oleh al-Jubair setelah Kementerian Luar Negeri Bahrain mengumumkan berhasil menangkap dua orang yang ingin memasukkan bahan-bahan peledak dan senjata ke Bahrain. Menurut Kemenlu Bahrain, salah seorang dari mereka pernah dididik di Iran.
Menanggapi klaim Kemenlu Bahrain ini, Marziyeh Afkham Jubir Kemenlu Iran menuduh Bahrain sedang berusaha untuk mengeruhkan air tenang guna memperburuk hubungan Iran dengan negara-negara Timur Tengah.
Menurut Muhammad Jawad Zarif, Menlu Iran, yang sedang berada di Kuwait pada hari Minggu lalu, sebagian negara memang mencari-cari alasan untuk menyulut perang. Tuduhan Bahrain ini tidak lain hanya bertujuan untuk memperkeruh hubungan Iran dengan negara-negara Teluk Persia.
Di sisi lain, Mogherini dalam jumpa pers bersama dengan al-Jubair menilai bahwa kesepakatan nuklir Iran sangat kokoh dan tidak mudah goyah. Tetapi, ia menyadari ada sebagian negara yang masih khawatir.
Mogherini adalah petinggi terakhir Barat yang berkunjung ke Arab Saudi guna mengurangi kekhawatiran Riyadh sehubungan dengan kesepakatan nuklir Iran.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email