Pesan Rahbar

Home » » Bom Atom Hiroshima Hantui Koban Selamat Setelah 70 Tahun Tragedi

Bom Atom Hiroshima Hantui Koban Selamat Setelah 70 Tahun Tragedi

Written By Unknown on Wednesday 12 August 2015 | 10:39:00

Seorang wanita mengunjungi Peace Memorial Park untuk berdoa bagi para korban bom atom AS di Hiroshima, Jepang, 5 Agustus 2015. (Foto: AFP)

Tujuh puluh tahun setelah bom atom militer AS yang mematikan dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki Jepang, korban yang selamat masih dihatui kengerian dan penderiataan setelah tragedi tersebut.

Selama tahap akhir Perang Dunia II, AS menjatuhkan bom atom pertama kalinya di dunia di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 Agustus dan 9, 1945, yang menewaskan lebih dari 200.000 orang tewas dalam waktu singkat.

Dampak mengerikan dari pembom tersebut membuat Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945, yang mengakhiri Perang Dunia II. Pemboman juga membayangi di era Perang Dingin, di periode ketegangan antara Barat dan Uni Soviet.

Dengan sangat cepat bom atom menewaskan sekitar 140.000 orang di Hiroshima, termasuk mereka yang meninggal akibat paparan radiasi atau meninggal karena lukanya.

Awan jamur yang dihasilkan oleh ledakan bom atom AS naik ke ketinggian lebih dari 60.000 kaki dalam waktu sekitar 10 menit.

Gambar handout yang diambil pada 6 Agustus 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dirilis oleh Hiroshima Peace Memorial Museum menunjukkan awan jamur yang dihasilakan dari bom atom AS di kota Hiroshima di Jepang. (Foto: AFP)

“Itu adalah, awan putih keperakan,” Sunao Tsuboi, 90 tahun, mengatakan saat ketika pesawat bomber B-29 Angkatan udara AS menjatuhkan bom uraniumnya dengan daya rusak yang setara dengan 16 kiloton TNT di Hiroshoma.

“Saya tidak tahu mengapa saya selamat dan hidup selama ini,” kata Tsuboi. “Semakin saya memikirkan hal ini … semakin lebih menyakitkan untuk diingat.”

Tidak ada apa-apa di kota Nagasaki kecuali puing-puing yang hancur oleh bom atom pada tanggal 9 Agustus 2014.

Patung korban serangan atom diletakan di sebuah bukit di atas lembah yang rata di Nagasaki, Jepang pada tanggal 24 September 1945.

Dua orang di jalan yang sudah dibersihkan sisa-sisa reruntuhan, sebulan setelah pemboman AS pada 6 Agustus 1945.

Seorang bayi dengan luka bakar menerima perawatan medis di sebuah rumah sakit di Hiroshima setelah AS menjatuhkan bom atom di kota Jepang ini pada 6 Agustus 1945.


Dua bulan setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima, pada bulan Oktober 1945, kota ini masih diliputi reruntuhan.

Seorang wanita Jepang dengan anaknya mengenakan pakaian tradisional Jepang setelah mereka selamat dari bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada 6 Agustus 1945.

Awan jamur besar menjulang tinggi ribuan kaki, di Nagasaki, setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pada 9 Agustus 1945, hanya tiga hari setelah AS menjatuhkan bom di Hiroshima.

Korban bom nuklir berlindung di pusat bantuan di tenda Rumah Sakit Militer Hiroshima di tepi Sungai Ota di Hiroshima, pada tanggal 7 Agustus 1945.

Warga berjalan melalui puing-puing di sekitar Sangyo-Shorei-Kan (Trade Promotion Hall) di Hiroshima, sekitar tahun 1945.

Gadis-gadis Jepang memakai masker saat mereka berjalan melalui jalan-jalan yang hancur di Hiroshima pada tanggal 6 Oktober 1945.

Besi-besi bengkok dan puing-puing berserakan menadakan Hiroshima sebelumnya – sebagai kota industri di Jepang paling maju, terlihat beberapa saat setelah bom atom dijatuhkan di sini pada 6 Agustus 1945.

Pesawat Superfortress Enola Gay mendarat di pangkalan Tinian setelah misi pemboman yang bersejarah di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Tiga hari setelah pemboman Hiroshima, militer AS menjatuhkan lagi bom plutonium di kota pelabuhan Nagasaki, membunuh sekitar 74.000 orang.

Selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, ribuan korban masih terjadi akibat luka bakar dan penyakit radiasi.

Chiyoko Kuwabara, yang selamat dari pemboman Hiroshima, kepada saluran berita Rusia RT mengatakan bahwa dia masih ingat kejadian tragis itu.

“banyak mayat di seluruh tempat dan ketika seorang ibu berjalan mencari anak-anaknya dia kadang-kadang akan mendengar teriakan anaknya memanggil ‘ibu … ibu …” Namun sekalipun mereka melihat wajah anak-anaknya, mereka tidak akan bisa mengenalinya lagi. Juga anak-anak tidak akan mengenal ibunya, “kata Kuwabara.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News Australia, Keiko Ogura, seorang lainnya yang selamat di Hiroshima, juga meminta orang-orang untuk datang melihat kota di Jepang yang terkena pemboman bom yang dilakukan AS.

“banyak orang di dunia masih belum mengetahui kekejaman senjata nuklir, dan pemboman ini merupakan kejahatan tidak tanding. Saya ingin mereka datang ke Hiroshima dan Nagasaki, “katanya.

AS berusaha menghapus sejarah
Pada hari Rabu, ketua parlemen Duma Rusia, Sergey Naryshkin, mengecam Amerika Serikat karena berusaha untuk menghapus sejarah pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki.

Gambar handout yang diambil pada November, 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dirilis oleh Hiroshima Peace Memorial Museum, memperlihatakan Hiroshima Peace Memorial, biasa disebut Atomic Bomb Dome, tiga bulan setelah bom atom AS di kota Jepang Hiroshima. (Foto: AFP).

“Ini memalukan, pihak berwenang Amerika saat ini menyalahgunakan kepercayaan yang dibangun Rusia setelah berakhirnya Perang Dingin, dan menyalahkan kepedulian dari seluruh umat manusia setelah 9/11 serangan teror.”

Pejabat Rusia menambahkan bahwa sejarah manusia tidak akan lengkap dan benar tanpa halaman jahat yang diciptakan oleh serangan brutal bom atom.

“Saya minta maaf harus mengatakan bahwa di dunia saat ini, ada kekuatan kuat yang ingin menghapus sejarah pahit pemboman dan dampak mengerikan, dan fakta yang dilakukan dalam kejahatan ini,” tambahnya.

Sementara itu, warga Hiroshima telah memulai peringatan ke-70 tahun atas serangan bom atom AS di kota mereka.

Orang dan aktivis melakukan kunjungan ke Hiroshima Peace Memorial Park untuk mendoakan para korban bom atom pada hari Rabu. []

(MahdiNews/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: