Banjir dan hujan lebat yang disebabkan oleh Topan
Komen di Myanmar telah mempengaruhi ribuan pengungsi muslim Rohingya
yang menjadi korban kekerasan etnis di negara bagain Rakhine, Kantor
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan.
“Dari 24 kamp yang ada, seperempatnya dijadikan tempat penampungan sementara bagi lebih dari 21.000 orang korban banjir,” kata juru bicara UNHCR Adrian Edwards, Selasa (4/8/15).
Di samping di negara bagian Chin, Sagaing dan Magway, juga Rakhine dinyatakan sebagai zona bencana alam oleh pemerintah Myanmar.
“Banjir mempengaruhi anak-anak dan orang tua yang sudah sangat rentan, termasuk mereka yang tinggal di kamp-kamp di negara bagian Rakhine,” kata Shalini Bahuguna, dari Dana Anak-anak PBB, Senin.
Menurut laporan, aparat keamanan menyatakan Muslim berlindung di sekolah-sekolah yang ditinggalkan dan di pusat komunitas mereka.
Juga Pada hari Senin, pemerintah Myanmar mengumumkan bahwa 39 orang meninggal akibat banjir yang telah memperngaruhi ke lebih dari 200.000 orang.
PBB mengakui Muslim Rohingya sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia, yang dipaksa pindah dari tempat tinggal mereka ke kamp pengungsiaan dipantai pada tahun 2012, menyusul serangan mematikan oleh ekstrimis Budha yang didukung pemerintah. []
(MahdiNews/ABNS)
“Dari 24 kamp yang ada, seperempatnya dijadikan tempat penampungan sementara bagi lebih dari 21.000 orang korban banjir,” kata juru bicara UNHCR Adrian Edwards, Selasa (4/8/15).
Di samping di negara bagian Chin, Sagaing dan Magway, juga Rakhine dinyatakan sebagai zona bencana alam oleh pemerintah Myanmar.
“Banjir mempengaruhi anak-anak dan orang tua yang sudah sangat rentan, termasuk mereka yang tinggal di kamp-kamp di negara bagian Rakhine,” kata Shalini Bahuguna, dari Dana Anak-anak PBB, Senin.
Menurut laporan, aparat keamanan menyatakan Muslim berlindung di sekolah-sekolah yang ditinggalkan dan di pusat komunitas mereka.
Juga Pada hari Senin, pemerintah Myanmar mengumumkan bahwa 39 orang meninggal akibat banjir yang telah memperngaruhi ke lebih dari 200.000 orang.
PBB mengakui Muslim Rohingya sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia, yang dipaksa pindah dari tempat tinggal mereka ke kamp pengungsiaan dipantai pada tahun 2012, menyusul serangan mematikan oleh ekstrimis Budha yang didukung pemerintah. []
(MahdiNews/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email