Pesan Rahbar

Home » » Inti Masalah Dunia Islam

Inti Masalah Dunia Islam

Written By Unknown on Sunday 30 August 2015 | 17:46:00

Teroris ISIS

Oleh: Sayuti Asyathri

Negara yang kekuasaannya di tangan Islam mereka kesulitan mentransfer logika agama ke dalam negara. Maka lahirlah negara-negara lemah yang menggunakan Islam sebagai simbol padahal sejatinya mereka hanya boneka kekuatan lain.

Mereka tidak berdaulat, hanya menjalankan propaganda adu domba mazhab berdasarkan perintah tuan-tuan mereka. Program adu domba itu sangat mudah dilakukan karena bahan bakunya tersedia dengan mudah dan murah biayanya. Bahan bakunya adalah kebodohan dan ketakacuhan pada hakekat agama.

Di masyarakat negara-negara tersebut orang paling mudah menjadi juru tafsir agama. Dengan dukungan IT dan media sosial, mereka lebih mudah untuk membuat kutipan dan tafsir sesuai hawa nafsu mereka, sesuai keadaan yang mereka alami kemudian dibuat tafsir yang mengekor pada hawa nafsu. Mengadu domba satu khalifah dengan yang lain, membesarkan yang satu karena hawa nafsu dan merendahkan yang lain.

Kegagalan cara berfikir komprehensif atas agama, membuat agama jatuh dalam pelukan para pemeluk yang hanya mengahina agama yang mestinya mereka muliakan. Mereka menghina para Nabi dan bahkan Tuhan sendiri. Mereka membawa kisah-kisah yang kehilangan makna dan fungsi pendidikan serta pengobatan atas jiwa baik pribadi maupun kelompok. Mereka gelorakan kesalehan individual, termasuk memasukkan mereka di dalamnya, dan merendahkan kesalehan sosial dengan memberi tafsir primordial (asal-usul suku dan agama) atas penguatan sistem. Maka agama jadi bahan olokkan bangsa-bangsa maju yang berbasiskan sistem kesalehan sosial.

Salah satu di antara kelancangan dan kebodohan itu adalah tafsir yang sangat menyederhanakan atas peran kehidupan dunia. Mereka membawa ayat ayat tentang betapa hina dan rendahnya dunia, tetapi mereka singkirkan ayat-ayat bahwa mereka gagal mentaklukkan kehidupan dunia yang dianggap alam rendah itu.

Mereka singkirkan hakekat pengertian bahwa karena pada hakekatnya tidak ada amal di akhirat, maka dunia adalah tempat beramal untuk akhirat, kalau tempat itu direndahkan dan lari daripadanya maka harapan apa yang dicari di akhirat untuk amal yang mereka lari daripadanya. Pengertian hubungan dunia dan akhirat itu sangat sederhana kalau dipahami secara komprehensif dan koheren. Yakni bahwa karena alam dunia itu adalah alam yang rendah maka kuasailah.

Karena hakekatnya agama adalah membangun kekuatan jiwa yang berpuncak pada Tauhid yang memantulkan cinta pada manusia dan kemanusiaan dan digunakan untuk mengendalikan alam dunia yang rendah. Itulah hakekat amal dalam Islam yang kelak diperhitungkan sebagai amal perjuangan di dunia.

Dan methode menguasai itu dalam hakekat sistem adalah adanya kepemimpinan yang miliki kuasa dan kompetensi untuk tafsir dalam kehidupan beragama. Agar tafsir tersebut bersendikan pengkhidmatan pada kemanusiaan. Dengan menghargai otoritas tafsir maka Islam berada dalam pelukan orang orang yang memuliakan Allah dan RasulNya, serta menjadi pembimbing bagi ummat, baik pribadi maupun sosial menuju pada keTauhidaNya. Dengan begitu Ummat Islam bisa memastikan sebuah perjalanan kehidupan yang di dalamnya ada akuntabilitas untuk jalan pulang, sebuah pejalanan pulang yang indah padaNya.

Kalau ada negara atau bangsa atau kelompok yang bersungguh sungguh ke arah itu maka mereka pasti sedang menjalani sebuah perjalanan dalam kemenangan dan kewibawaan. Demikianlah, hanya Allah swt Yang Maha Mengetahui.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: