Keberadaan masjid di Rusia lebih dari sekadar tanda bahwa ada umat Islam di negara ini.
Seperti layaknya di negara lain yang mayoritas berpenduduk Muslim, masjid-masjid di Rusia, selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi tempat tujuan wisata karena sejarah maupun keunikan desainnya. Berikut tujuh masjid paling megah di Rusia.
1. Masjid "Biru", St Petersburg
Masjid Saint Petersburg ini dibangun pada 1910 untuk menghormati Emir
Bukhara dan menandai bergabungnya Asia Tengah dengan Rusia.
Penggabungan Asia Tengah itu terjadi pada masa pemerintahan Tsar
Alexander III ketika kerajaan sangat menghormati kepentingan komunitas
Muslim yang saat itu berjumlah lebih dari 8.000 orang.
Setelah proyek pembangunannya rampung pada 1913, masjid ini adalah tempat ibadah terbesar di Rusia. Masjid "Biru" dapat menampung 5.000 umat Islam.
Dua menaranya menjulang 49 meter dan tinggi kubahnya 39 meter.
Kubah Masjid St Petersburg berbentuk hampir sama dengan kubah Mausoleum
Gur Emir di Samarkand yang dibangun pada abad ke-15. Di tempat itulah,
abu jasad Timurleng, "Sang Penakluk Asia Tengah", disimpan.
2. Masjid Heart of Chechnya, Grozny
Masjid The Heart of Chechnya (Hati Chechnya) dinamai oleh Akhmad Kadyrov, Presiden pertama Republik Chechnya.
Masjid yang menjadi salah satu tempat ibadah terbesar di Eropa ini mampu menampung lebih dari 10.000 orang.
Luas total kompleksnya mencapai 14 hektar. Jika diperlukan, jemaah
dapat melaksanakan ibadah shalat di galeri-galeri musim panas dan
lapangannya.
Empat menara setinggi 63 meter mengelilingi Heart of Chechnya dan merupakan menara masjid tertinggi di Rusia.
Eksterior dan interior dinding masjid dilapis marmer. Para perajin asal
Turki melukiskan kaligrafi yang diambil dari ayat-ayat suci Al Quran di
sepanjang dinding-dinding masjid.
Kaligrafi dilukiskan dengan tinta emas kualitas terbaik.
Kemegahan interiornya dapat dilihat dari delapan lampu gantung kristal
Swarovski. Untuk menciptakannya, Swarovski menggunakan beberapa ton
perunggu dan 2,5 kg emas berkualitas tinggi.
3. Masjid Kul Sharif, Kazan
Setelah tiga kali penyerbuan pada awal abad ke-16, barulah tentara
Rusia yang dipimpin oleh Ivan Grozny, yang dijuluki "Si Kejam", mampu
menaklukkan Kazan, ibu kota negara Islam Kazan Khanate.
Menurut salah satu versi kisahnya, pasukan Ivan Grozny merampas dan
membawa "Kazan Cap", mahkota para Khan Kazan, dari Kazan ke Moskwa.
Menurut versi kedua, para pembuat perhiasan dari Khanate yang ditaklukkan membuat "mahkota" ini khusus untuk sang Tsar Rusia.
Bentuk "Kazan Cap" itu mengilhami arsitek utama Masjid Kul Sharif di
Kazan. Masjid didirikan di lokasi bekas menara masjid yang dihancurkan
pasukan Ivan Grozny.
Masjid ini dibuka untuk merayakan ulang tahun kota Kazan yang ke-1.000
dan merupakan salah satu masjid paling spektakuler di dunia menurut Huffington Post, The Wondrous, dan banyak media lainnya.
Interior masjid dengan menara setinggi 52 meter ini mampu diisi 1.500
orang, sementara 10.000 orang lain bisa ditampung di alun-alunnya.
Pendanaan pembangunannya yang diperkirakan mencapai 400 juta rubel
sepenuhnya didapatkan dari sumbangan. Di aula utama masjid, terdapat
buku-buku yang mencantumkan nama 40.000 orang dan organisasi penyumbang
dana pembangunan.
4. Masjid Juma Derbent, Republik Dagestan
Kota Derbent, Republik Dagestan, yang merupakan salah satu kota tertua
di dunia, didirikan pada 438 M. Masjid Juma dibangun pada tahun 773 M.
Sesuai namanya, masjid ini dibangun untuk menampung warga kota untuk
menjalankan ibadah shalat Jumat. Jangan heran jika bangunannya adalah
yang terbesar di Derbent pada masa itu.
Akibat gempa pada abad akhir ke-14, masjid tertua di Rusia ini
mengalami kerusakan parah sehingga dilakukan restorasi besar-besaran.
Sayang sekali selama berlangsungnya kampanye ateis pada 1930-an, masjid
ini ditutup, bahkan beralih fungsi menjadi penjara kota.
Fungsinya sebagai tempat ibadah baru dipulihkan pada pertengahan abad
ke-20 yang sekaligus menandai pemulangannya kepada Dewan Ulama Derbent.
Sekarang masjid megah ini dimasukkan UNESCO dalam daftar Warisan Budaya Dunia.
5. Masjid Noorda Kamal, Krasnoyarsk
Masjid Noorda Kamal adalah salah satu bangunan paling indah di kota
Norilsk, Arktik. Masjid ini terdaftar dalam Guinness Book of Records
sebagai masjid yang letaknya paling utara di dunia.Desainnya sangat
khusus, berbeda dari masjid lain di dunia.
Maklum saja ini karena harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim ekstrem di wilayah utara Rusia yang tak jauh dari lingkar Artik.
Contohnya menara Norilsk. Bila di masjid lain bentuknya bulat, menara Masjid Noorda Kamal berbentuk persegi.
Hal ini didasarkan fakta bahwa dengan membangun dinding dengan bentuk seperti itu, batu bata tidak membeku dan lebih tahan terhadap beban angin.
Masjid ini dibangun pengusaha Mithada Bikmeyeva, seorang etnis Tatar yang lahir di Norilsk. Masjid ini dinamai Noorda Kamal untuk menghormati ayahnya Nuritdin dan ibunya, Gaynikamal.
6. Masjid Lala Tulip, Ufa
Masjid Agung Madrasah Lala Tulip adalah pusat kegiatan muslim di kota Ufa, Republik Bashkortostan, Rusia.
Pembangunan masjid ini dimungkinkan berkat sumbangan dari pemerintah dan umat Islam.
Bisa ditebak bahwa masjid ini menarik karena arsitekturnya. Bentuk dan warna bangunan utamanya mirip bunga tulip yang sedang mekar.
Puncak kedua menaranya juga terlihat menyerupai tunas bunga tulip.
Kemiripan ini disengaja. Bunga tulip adalah simbol bangsa Turk dari zaman kuno. Menurut kisah legenda Bashkir, kebahagiaan terletak di dalam tulip kuncup yang belum mekar.
Lala-Tulip bisa menampung hingga 1.000 jemaah dan menaranya yang setinggi 53 meter menjadikannya menara masjid tertinggi ketiga di Rusia, setelah Masjid Heart of Chechnya (63 m) dan Kul Sharif (57 m).
7. Masjid Mukhtarov, Vladivkavkaz
Masjid Sunni atau Masjid Mukhtarov yang bediri di tepi kiri Sungai Terek merupakan salah satu lambang Vladikavkaz, ibu kota Republik Kaukasus Ossetia-Alania Utara.
Contohnya menara Norilsk. Bila di masjid lain bentuknya bulat, menara Masjid Noorda Kamal berbentuk persegi.
Hal ini didasarkan fakta bahwa dengan membangun dinding dengan bentuk seperti itu, batu bata tidak membeku dan lebih tahan terhadap beban angin.
Masjid ini dibangun pengusaha Mithada Bikmeyeva, seorang etnis Tatar yang lahir di Norilsk. Masjid ini dinamai Noorda Kamal untuk menghormati ayahnya Nuritdin dan ibunya, Gaynikamal.
6. Masjid Lala Tulip, Ufa
Masjid Agung Madrasah Lala Tulip adalah pusat kegiatan muslim di kota Ufa, Republik Bashkortostan, Rusia.
Pembangunan masjid ini dimungkinkan berkat sumbangan dari pemerintah dan umat Islam.
Bisa ditebak bahwa masjid ini menarik karena arsitekturnya. Bentuk dan warna bangunan utamanya mirip bunga tulip yang sedang mekar.
Puncak kedua menaranya juga terlihat menyerupai tunas bunga tulip.
Kemiripan ini disengaja. Bunga tulip adalah simbol bangsa Turk dari zaman kuno. Menurut kisah legenda Bashkir, kebahagiaan terletak di dalam tulip kuncup yang belum mekar.
Lala-Tulip bisa menampung hingga 1.000 jemaah dan menaranya yang setinggi 53 meter menjadikannya menara masjid tertinggi ketiga di Rusia, setelah Masjid Heart of Chechnya (63 m) dan Kul Sharif (57 m).
7. Masjid Mukhtarov, Vladivkavkaz
Masjid Sunni atau Masjid Mukhtarov yang bediri di tepi kiri Sungai Terek merupakan salah satu lambang Vladikavkaz, ibu kota Republik Kaukasus Ossetia-Alania Utara.
Masjid ini dibangun mulai 1905 dan tuntas tiga tahun kemudian.
Murtaza Agha Mukhtarov, jutawan minyak dari Baku, membiayai
pembangunannya karena istrinya berasal dari Vladikavkaz.
Masjid ini dibangun dengan gaya Mesir. Ini terlihat dari arsitekturnya menyerupai Universitas Al-Azhar yang terkenal. Masjid ini dibangun dari batu kapur putih yang dibawa dari pinggiran kota Baku.
Ketika kampenye ateis berlangsung, pada 1934, Dewan kota Soviet memutuskan untuk menghancurkan masjid ini. Sebagai tanggapannya, YI Betkenev, Komandan ke-25 Kompi Tatar, memerintahkan anak buahnya untuk melindungi masjid. Pemerintah akhirnya menyerah dan memberikan status monumen arsitektur kepada masjid yang megah ini.
(Tribunnews/Shabestan/ABNS)
Masjid ini dibangun dengan gaya Mesir. Ini terlihat dari arsitekturnya menyerupai Universitas Al-Azhar yang terkenal. Masjid ini dibangun dari batu kapur putih yang dibawa dari pinggiran kota Baku.
Ketika kampenye ateis berlangsung, pada 1934, Dewan kota Soviet memutuskan untuk menghancurkan masjid ini. Sebagai tanggapannya, YI Betkenev, Komandan ke-25 Kompi Tatar, memerintahkan anak buahnya untuk melindungi masjid. Pemerintah akhirnya menyerah dan memberikan status monumen arsitektur kepada masjid yang megah ini.
(Tribunnews/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email