Ritual ibadah politik salat Jumat kota suci Qom, Iran, kemarin dipimpin oleh Ayatullah Sayyid Hasyim Husaini Busyehri.
Dalam khutbah Jumat kemarin, Ayatullah Busyehri mengangkat tema keamanan dan ketenteraman masyarakat yang merupakan satu kebutuhan fundamental sebuah tatanan masyarakat. Keamanan, menurutnya, adalah lahan untuk menyebarluaskan nilai-nilai Ilahi.
“Semuah masyarakat yang ingin mengenyam ketenteraman hidup dan bisa menjalankan seluruh ajaran agama harus memiliki keamanan,” ujar Ayatullah Busyehri.
Di bagian lain khutbah Jumat, Ayatullah Busyehri menyinggung Hari Solidaritas Palestina. Ia mengajak seluruh umat Islam supaya memberikan solidaritas kepada rakyat Palestina yang terzalimi. Setelah 78 hari berlalu dari Intifadhah III, sudah hampir 100 orang dari rakyat ini gugur syahid.
“Kelebihan intifadhah ini dibandingkan dengan dua intifadhah yang telah berlalu adalah rakyat Palestina berperang melawan Israel di Tepi Barat yang berada di bawah cengkeraman rezim Zionis. Ini tentu adalah bukti keberanian rakyat Palestina,” ujar Ayatullah Busyehri.
Tema lain khutbah Jumat kali ini adalah Arbaʻin Husaini. Ayatullah Busyehri menegaskan, jutaan orang rela hadir di Karbala hanya dalam rangka meluapkan cinta kepada Imam Husain as.
Isu Suriah menjadi tema lain khutbah Jumat yang dilontarkan Ayatullah Busyehri kemarin. Menurutnya, kesediaan Vladimir Putin untuk langsung berjumpa Rahbar dari bandara udara membuktikan bahwa Iran dan Rusia memiliki satu hubungan strategi. Tindakan Putin ini, menurut para analis, adalah sebuah sikap yang sangat positif.
“Hubungan Iran dan Rusia sangat menyakitkan hati musu-musuh kita. Aksi menjatuhkan sebuah pesawat Rusia oleh mereka sebenarnya hanyalah sebuah tanda permusuhan mereka,” ujar Ayatullah Busyehri.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email