Fatwa Saudi bahwa maulid Nabi adalah sebuah perkara bid’ah sudah diketahui seluruh dunia. Sekalipun masalah ini terdengar sebagai sebuah daur ulang fatwa, tetapi mereka masih bersitegang otot untuk membid’ahkan peringatan ini.
Setiap tahun, fatwa semacam ini memperoleh reaksi keras dan tajam dari seluruh ulama dunia. Salah satu ulama yang menentang fatwa kerajaan Saudi ini adalah Syaikh Ali Jum’ah mantan mufti Mesir.
“Kami akan tetap memperingati maulid ini hingga kalian (kaum Wahabi) mati lantaran marah,” ujar Syaikh Ali Jum’ah dalam program “Wallahu a’lam” yang ditayangkan stasiun televisi CBC hari ini.
Para penentang maulid Nabi, lanjut Syaikh Ali Jum’ah, adalah kelompok sesat, karena peringatan maulid Nabi adalah sebuah bentuk pengejawantahan sabda Rasulullah saw yang menegaskan bahwa setiap orang akan dikumpulkan bersama yang ia cintai.
Syaikh Ali Jum’ah juga menegaskan ayat al-Quran yang membuktikan masalah ini. Salah satunya adalah firman Allah yang berbunyi, “Ingatkanlah mereka dengan hari-hari Allah.” Maulid Nabi termasuk pondasi syariat. Mereka yang menyatakan bahwa maulid Nabi adalah sebuah kemusyrikan tidak berbeda dengan kelompok takfiri.
Perlu diketahui, sebelum ini, Abdul Aziz Al Syaikh, mufti Al Sa’ud, menyatakan bahwa peringatan maulid Nabi saw adalah sebuah bid’ah dan pekerjaan haram.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email