Pesan Rahbar

Home » » NU: KH Hasyim, Ulama yang Satukan Islam dan Kebangsaan

NU: KH Hasyim, Ulama yang Satukan Islam dan Kebangsaan

Written By Unknown on Sunday 23 August 2015 | 21:32:00


NU Online:
Kiai Hasyim Asy’ari merupakan ulama yang berhasil menggabungkan antara nilai keislaman dan kebangsaan. Inilah yang mampu melahirkan Indonesia seperti yang ada saat ini dengan NU sebagai salah satu penopang utamanya dalam menjaga Islam dan kebangsaan ini.

“Kalau di Eropa, nasionalisme jadi ideologi. Kalau kita, ideologinya ahlusunnah wal jamaah spiritnya nasionalisme, ruhnya wathaniah, tapi ideologi kita aswaja,” kata Kiai Said Aqil Jum’at (3/7).

Ternyata rumusan tersebut sangat luar biasa dalam mewujudkan Indonesia yang damai. Di Timur Tengah ada perang saudara, sama Islamnya, sama mazhabnya tetapi mereka tidak punya komitmen nasionalisme. 
Kiai Said menjelaskan dalam sebuah seminar di Jerman, para peserta  pada keheranan bagaimana umat Islam di Indonesia mampu menggabungkan antara ketuhanan dan keadilan sosial. Dimata mereka, ketuhanan merupakan urusan pribadi sementara keadilan menjadi urusan masyarakat.

Dengan konsep integrasi Islam dan kebangsaa ini, meskipun ada konflik, mampu dilokalisir dan diminimalisir sebagaimana terjadi di Madura dan Puger antara Sunni dan Syiah, tetapi relatif bisa dilokalisir dan diselesaikan relatif cepat. Di Timur Tengah sampai saat ini, konflik yang melanda Irak, Suriah, Mesir, Yaman dan lainnya sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan tak jelas kapan bisa selesai.

“Kalau disana, kalau sudah konflik, bisa melebar dari ujung ke ujung karena fanatisme kesukuan masih sangat tebal. Belum menyatu dalam kebangsaan. Setiap ada konflik politik, pasti ada konflik suku seperti di Yaman sekarang.”

Ia menilai kondisi damai di Indonesia salah satunya berkat visi kebangsaan dan keislaman moderat yang dimiliki oleh NU.

“Karena kita tidak hanya tekstual hadist saja, tetapi juga menerima argumen logis. Ini hasil ijtihad kreatifitas KH Hasyim Asy’ari sebelum membangun NU dan NKRI ini.”  

(Mukafi Niam/NU/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: