Pertama : Kerahasiaan, metode ini sangat penting sekali karena dapat menjaga kesalamatan para pejuang. Hal tersebut berdasarkan kepada pengalaman milisi bersenjata khususnya di Libanon yang tidak tersembunyi rahasia akan sangat memudahkan bagi Israel untuk melakukan serangan kapan saja Israel menghendaki.
Bukanlah rahasia juga bahwa pejuang muslim Hizbullah telah membentuk kondisi eksklusif antara Hizbullah dan dunia luar termasuk bentuk eksklusif tersebut terjadi dalam tubuh Hizbullah sendiri.
Minimnya jumlah pemimpin dan jajaran petinggi Hizbullah merupakan salah satu faktor kerahasiaan Hizbullah. Tentunya, hal tersebut bukan merupakan aib kekurangan atau bentuk taqiyyah/ berpura-pura tetapi merupakan salah satu usaha kewaspadaan sehinga pejuang Hizbullah dapat meraih kemenangan dan dapat bertahan selama 25 tahun.
Kedua : Kesiapan alternatif. Di belakang pejuang ada partai yang solid yaitu Hizbullah, Hizbullah menjalankan faktor kedua ini secara seksama di segala bidang baik sosial, politik, militer dan media penyiaran.
Misalkan dibidang media, sejak tanggal 12 Juli 2006 lalu Hizbullah telah menyiapkan beberapa kemungkinan terburuk dimulai dari stasion TV Almanar dan Siaran Radio Annur -keduanya milik Hizbullah- dengan penyiaran di tempat persembunyian Sekjen dan petinggi Hizbullah dengan pengawasan dan penjagaan yang ketat dapat memberikan pesan yang kuat baik bagi pendukung maupun musuhnya.
Alternatif ini membuat partai yang didirikan pada tahun 1982 ini siap eksis kapan dan dimanapun berada.
Ketiga : Kepercayaan, faktor ketiga ini telah memberikan pengaruh yang signifikan baik terhadap para pendukung Hizbullah maupun musuhnya -Zionis Israel dan Amerika.
Munculnya pernyataan Syeed Hassan Nasrullah di TV merupakan salah satu bentuk dari perang opini, dimana mendapatkan pengakuan dan pembenaran dari pihak musuh sebelum kawan atau pendukungnya.
Rilis dan penjelasan yang diterbitkan Hizbullah akan membuat musuh sendiri lebih percaya terhadap informasi tersebut daripada informasi yang dikeluarkan oleh media Israel dan barat.
Karena Israel tidak dapat mengingkari kenyataan yang terjadi di lapangan (medan perang). Singkatnya, kepercayaan merupakan faktor utama bagi para pejuang dan pendukung setianya sehingga menghasilkan kekuatan dan kemampuan di saat ummat Islam sekarang sedang mengalami krisis kepercayaan.
Keempat : Kemanusian ‘manusia’ pejuang yang mana mereka memiliki keimanan paripurna.
Yang didambakan oleh para pejuang Hizbullah adalah mendapatkan syahadah karena mereka adalah kelompok yang beriman kepada Tuhannya dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pimpinannya.
Kehidupan dunia yang fana tidak dapat menggoyahkan kenikmatan akhirat yang serba kekal. Mereka layak untuk terus belajar sehinga Barat yang selalu menyudutkan para pejuang dengan sebutan teroris, pembunuh kebebasan dan demokrasi.
Bahkan mereka para pejuang dianggap sebagai kaki tangan Suriah dan Iran. Lebih dari itu meraka menganggap pejuang sebagai orang-orang gila.
Tetapi rasanya yang sebenar-benarnya gila adalah mereka yang memperlakukan para pejuang sebagai orang gila baik mereka saat mendapatkan kemenangan maupun ketika kekalahan menimpanya.
Kemenangan Hizbullah terhadap Israel adalah keberhasilan kelompok yang memiliki keinginan dan keyakinan mati syahid, melawan kelompok prajurit profesional tetapi arogan dan sombong karena didukung oleh peralatan modern saat ini.
Namun pasukan tentara Israel tidak memiliki keyakinan dan keinginan mati karena kehidupan dunia sangat menggiurkan sehinga mereka terlena.
Sumber : Hamdan Basyar, Pengamat Politik Timur Tengah dari UI
(bahteraummat/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email