Wikileaks sedang dalam proses menerbitkan
lebih dari 500.000 dokumen diplomatik Saudi di Internet, demikian kata
situs transparansi itu hari Jumat, tindakan yang mirip dengan
pembocorannya yang terkenal surat-kawat Departemen Luar Negeri Amerika
tahun 2010.
Wikileaks mengatakan dalam pernyataan
bahwa pihaknya sudah memuat kira-kira 60.000 berkas. Sebagian besar
muncul dalam bahasa Arab.
Belum ada cara untuk memeriksa keaslian
dokumen tersebut, walaupun Wikileaks sudah mempunyai rekam-jejak yang
lama menerbitkan bocoran dokumen pemerintah secara besar-besaran.
Banyak dari dokumen itu menunjukkan kop
surat berwarna hijau yang bertuliskan “Kerajaan Arab Saudi” atau
“Kementerian Luar Negeri.” Sebagian bertanda “penting segera” atau
“rahasia.” Sedikitnya satu dokumen yang tampaknya dari Kedutaan Saudi di
Washington.
Kalau asli, dokumen itu memperlihatkan
cara kerja para pejabat tingkat atas dalam kerajaan yang terkenal
tertutup itu. Dokumen itu mungkin juga memberi gambaran persaingan
kawasan Riyadh yang sudah lama dengan Iran, dukungannya pada pemberontak
Suriah dan pemerintah Mesir yang didukung militer, dan tentangannya
pada persetujuan internasional yang baru muncul mengenai program nuklir
Teheran,
Satu dari dokumen itu, tertanggal tahun
2012, tampaknya menunjukkan skeptisime Arab Saudi yang sudah terkenal
mengenai pembicaraan nuklir Iran. Satu pesan dari Kedutaan Arab Saudi di
Teheran ke Kementerian Luar Negeri di Riyadh menyebut “pesan-pesan
Amerika yang merayu” dibawa ke Iran oleh penengah Turki yang tidak
disebut namanya,
Satu lagi komunikasi tahun 2012, kali ini
yang dikirim dari Kedutaan Saudi di Abu Dhabi, mengatakan Uni Emirat
Arab melakukan “tekanan yang kuat” terhadap pemerintah Mesir agar jangan
mengadili mantan presiden Hosni Mubarak, yang telah digulingkan oleh
pergolakan rakyat tahun sebelumnya.
(Voa-Indonesia/myartikel/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email