Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Foto: AP)
“Jika ada permintaan apapun, maka akan secara biasanya dibahas dan dievaluasi melalui kontak bilateral dan dialog,” juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Jumat (18/9/15), menambahkan, bagaimanapun, bahwa “Sulit untuk berbicara tentang ini hipotetis.”
Komentar itu muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem mengatakan Damaskus akan meminta pengerahan pasukan Rusia ke Suriah jika perlu.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem
‘Tidak ada yang tersembunyi’
Kremlin telah berulang kali membantah klaim baru-baru ini oleh Amerika Serikat dan sekutunya bahwa Rusia memiliki pasukan di Suriah.
Awal bulan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan negaranya tidak pernah menyembunyikan kerjasama militer dengan Suriah, mengatakan Moskow secara terbuka mengirim tenaga “spesialis militer” kepada negara Arab itu.
Dia juga mengatakan Rusia memasok peralatan militer ke Suriah sejalan dengan kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya antara kedua belah pihak terkait hubungan pertahanan bilateral, mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk membantu bangsa Arab dalam perjuangan anti-terornya.
Pihak Berlawanan
Moskow juga mengecam Barat yang meneriakan lebih interaksi Rusia dengan Suriah.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membantah spekulasi bahwa Rusia terlibat dalam penumpukan militer di Suriah seperti yang dituduhkan oleh Amerika Serikat dan aliansi militer NATO.
Rusia dan Barat terpecah atas krisis Suriah, yang telah merenggut nyawa sedikitnya 240.000 orang sejak Maret 2011. Sementara Rusia telah mendukung Damaskus dalam memerangi militan, negara-negara Barat ingin melihat Presiden Bashar al-Assad disingkirkan dari kekuasaan.
AS, bersama dengan Barat dan sekutu regional adalah di antara yang mendukung kelompok militan yang berperang terhadap pemerintah Suriah selama empat tahun terakhir. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email