Setelah Rusia, Republik Islam Iran menempati urutan kedua dalam bidang tambang gaz dunia. Dengan posisi ini, Iran bisa disebut sebagai pemasok asli gaz di pasar dunia.
Akan tetapi, lantaran embargo ekonomi yang hingga kini dialami, Iran belum mampu menggapai posisi yang wajar dan layak untuk dirinya di pasar dunia. Sepertinya, embargo internasional tersebut adalah salah satu faktor masalah ini.
Dari sisi lain, penggunaan gaz yang tidak efisien di dalam negeri secara praktis telah mengalokasikan sumber alam ini hanya untuk keperluan rumah tangga dan memasak di dapur. Tentu, hal ini menuntut supaya model konsumsi gaz harus dibenahi.
Pencabutan embargo telah mendorong Uni Eropa terutama para pembeli dari Rusia untuk membeli gaz dari Iran. Salah satu jalan untuk memindahkan gaz ini adalah jalur utara yang melalui Turki. Para ahli telah sepakat tentang masalah ini.
Akan tetapi, masalah yang ada sekarang adalah posisi saingan Turki dengan Iran dalam percaturan regional dan internasional. Pemindahan gaz melalui tanah Turki dapat mengangkat harkat dan martabat Ankara di dunia regional dan internasional.
Untuk menghindari masalah ini, tentu Iran harus memilih opsi lain guna memindahkan gaz ke dunia Eropa tanpa harus melalui tanah Turki.
Pembangunan reaktor gaz LNG dan LPG di titik selatan Iran mungkin sebuah opsi bagus. Di samping bisa menciptakan lahan kerja bagi warga Iran, proyek-proyek ini bisa memindahkan gaz Iran ke Eropa dengan sangat aman.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email