Acara pemakaman para jamaah haji yang baru saja menjadi korban bencana Mina telah digelar di Universitas Tehran hari ini.
Ayatullah Muhammadi Rey Syahri tampil sebagai pembicara inti dalam ritual pemakaman ini. Di pembukaan orasi, ia mengucapkan belasungkawa mendalam kepada Imam Mahdi as, Rahbar, dan seluruh keluarga yang telah ditinggal oleh para korban suci itu.
Menurut Ayatullah Rey Syahri, ada tiga poin yang bisa ditelaah tentang bencana Mina ini:
Poin pertama, bencana Mina itu sendiri, menurut Rahbar, adalah sebuah musibah yang sangat besar bagi bangsa Iran. Ribuan orang telah meninggal dunia dalam kondisi ihram dan dengan tubuh yang lelah dan kehausan.
Poin kedua, kesedihan yang harus dipikul oleh keluarga yang sedang menantikan sang muhajir ilallāh. Akan tetapi, menjelang peristiwa berdarah Asyura, pahala Ilahi pasti telah menanti mereka.
Poin ketiga, kejahatan ini harus ditangani. Pihak yang bertanggung jawab atas bencana ini adalah Al Saʻud. Mereka tahu bahwa jalur yang menuju area lempar Jumrah adalah jalur yang rentan bahaya. Apakah bencana ini tidak bisa diprediksi? Setelah bencana terjadi, mengapa negara busuk ini tidak melakukan tindakan cekatan untuk menyelamatkan para korban? Jika Rahbar tidak memberikan peringatan keras dan tegas, belum pasti para korban mulia ini sekarang sudah kembali ke tanah air ataukah tidak. Mereka bertindak demikian, karena mereka tidak menghormati jiwa manusia.
“Coba kita lihat bencana lain yang sedang menimpa Yaman. Al Saʻud adalah sebuah rezim pelaku kejahatan. Kejahatan mereka lebih busuk daripada kejahatan-kejahatan Amerika dan Israel. Mengapa? Israel dan Amerika tidak mengklaim diri sebagai muslim. Akan tetapi, Al Saʻud mengaku sebagai muslim dan khadim Baitullah,” ungkap Rey Syahri.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email