Jet tempur Rusia Sukhoi SU-34 yang digunakan bombardir teroris Suriah. (Foto: 21stcenturywire.com)
Keganasan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan ektremis lain di Suriah menjadi mandul tatkala jet-jet tempur Rusia mengamuk di atas udara mereka. Sekitar 3.000 militan ISIS dan militan kelompok ekstremis lain di Suriah lari ketakutan. Mereka memilih melarikan diri menuju wilayah Yordania.
Kantor berita Rusia, RIA Novosti, yang memperoleh informasi dari pejabat militer Kremlin menyebutkan, Ribuan teroris melarikan diri dari Suriah setelah jet-jet tempur Rusia membombardir posisi mereka. Militan ISIS itu juga kewalahan oleh serangan baru tentara rezim Suriah yang mendapat bantuan kuat dari militer Kremlin.
”Setidaknya 3.000 militan dari ISIS, al-Nusra dan Jaish al-Yarmouk telah melarikan diri ke Yordania. Mereka takut dengan tentara Suriah yang telah meningkatkan kegiatannya di semua lini dan (takut oleh) serangan udara Rusia,” tulis kantor berita itu, mengutip pejabat militer Kremlin.
Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoubi, mengatakan operasi militer Rusia di Suriah telah memicu reaksi keras dari kelompok teroris.
”Serangan udara Rusia telah menyebabkan pernyataan yang kuat dari kelompok teroris dan pendukung mereka. Pada saat yang sama kelompok teroris ini tidak berkata apa-apa ketika koalisi pimpinan Amerika Serikat melancarkan operasi,” ujarnya menyindir serangan koalisi AS yang dianggap gagal.
“Serangan udara AS terhadap ISIS tidak efektif, koalisi ingin teroris tinggal di Suriah selama mungkin,” lanjut dia.
Serangan pesawat-pesawat jet tempur Rusia pada Senin siang hingga petang telah menargetkan 10 fasilitas ISIS di berbagai daerah di Suriah. Departemen Pertahanan Rusia mengumumkan, sekitar 20 tank tempur dan tiga peluncur roket milik ISIS di kawasan Provinsi Homs hancur.
Pesawat-pesawat tempur canggih Rusia yang dilengkapi misil KH-29L dengan presisi tinggi beroperasi dari pangkalan udara Khmeimim. Saat Rusia meluncurkan serangan melalui pesawat-pesawat jet tempurnya, tentara rezim Suriah menggunakan artileri.
”Pada siang hari, pesawat jet tempur Sukhoi-34, Sukhoi-24 dan Sukhoi-25 total melakukan 15 penerbangan dari pangkalan udara Khmeimim. Serangan udara menyasar sepuluh target kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Suriah,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
Menurutnya, militer Rusia telah meluncurkan serangan udara di wilayah Provinsi Homs, Suriah. Tiga fasilitas ISIS, termasuk dua depot senjata dihancurkan.
”Dua depot senjata teroris hancur oleh (pesawat tempur pembom) Su-34 dan (pesawat tempur Fencer) Su-24. Depot (senjata) terbakar setelah serangan, fasilitas hancur,”
Konashenkov menambahkan, basis ISIS tersembunyi di wilayah hutan di dekat Idlib telah terdeteksi. Ada sekitar 30 mobil dan lapis baja kendaraan termasuk tank T-55 hasil sitaan dari tentara Suriah sebelumnya.
Rusia melancarkan serangan-serangan udara di Suriah pada Rabu 30 September 2015 lalu di bawah koordinasi dengan militer Suriah dan mengatakan telah mengenai target-target yang berkaitan dengan ISIS dan ekstremis lainnya.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email