Rezim Al Khalifa sebagaimana tahun-tahun sebelumnya melarang para pecinta Ahlul Bait as di Bahrain untuk menggelar acara peringatan Muharram di seluruh kota.
Seperti yang diberitakan Al-Manar, pemerintah Rezim Al Khalifa di Bahrain sebagaimana tahun-tahun sebelumnya tahun ini pun melarang para pecinta Ahlul Bait as menggelar acara-acara peringatan hari Asyura.
Mereka bahkan melarang dipasangnya bendera dan kain-kain warna hitam sebagai simbol duka bulan Muharram.
Para tentara dan polisi Al Khalifa secara ketat mengawasi warga di berbagai kota dan melarang mereka turun ke jalanan dikhawatirkan terjadi huru-hara anti khalifah.
Sejak hari Tasu’a mereka sudah mempersiapkan senjata-senjata api bersiap-siap menyerang warga yang berani ke luar ke jalanan untuk mengadakan peringatan Asyura. Warga di kawasan Abu Shaida sempat bentrok dengan aparat karena mereka dihadang.
Perilaku Rezim Al Khalifa ini bukanlah yang pertama kalinya, sejak tahun-tahun sebelumnya warga Bahrain juga mendapatkan perlakuan yang sama.
Pemerintah Bahrain terus menerus melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Syiah di negeri itu. Gerakan oposisi Al-Wafaq dalam laporan yang diterbitkan menyatakan bahwa sekian banyak warga di Manama dan sekitarnya terluka dalam peristiwa bentrok antara warga dengan aparat keamanan.
Organisasi-organisasi pengawas HAM di Bahrain menyebut sikap Rezim Al Khalifa sebagai bentuk permusuhannya terhadap keyakinan dan agama warganya.
Rezim Al Khalifa sepanjang sejarah selalu menekan para pecinta Ahlul Bait di Bahrain agar mereka tidak bisa beraktivitas secara leluasa.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email