Jenazah korban tragedi berdesaskan Mina, 24 September 2015
Kata dia, salah satu diantaranya adalah membawa jenazah mereka kembali ke Indonesia. Dengan demikian, keluarga mereka yang dicintai bisa ikut melaksanakan prosesi pemakamannya dan menentukan tempat di mana harus dimakamkan.
“Memang tidak mudah. Tapi kalau memang keluarganya sangat menginginkan, tentu harus difasilitasi. Tidak semua orang berpikiran bahwa orang yang meninggal di Saudi pasti berkeinginan untuk dimakamkan di sana,” ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (4/10/2015).
Dikatakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) sejauh ini, pemerintah Iran sudah berhasil memulangkan para korban Mina ke tanah air mereka, pada Sabtu 3 September 2015.
Dikabarkan sebanyak 104 jenazah jamaah haji Iran telah tiba di Teheran. Sementara, 360 jenazah lainnya akan menyusul setelah proses identifikasi berhasil dilakukan.
“Kalau Iran bisa, Indonesia pun tentu bisa. Apalagi, jamaah haji Indonesia termasuk paling banyak menjadi korban dalam tragedi Mina. Konon, jenazah jamaah Iran berhasil dipulangkan setelah Menteri Kesehatan Hassan Qazizadeh-Hashemi mengadakan pertemuan dengan otoritas Saudi,” katanya.
Sejalan dengan itu, semestinya Amirul Hajj Indonesia yakni Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan para anggotanya bisa memprakarsai pembicaraan itu dengan otoritas Arab Saudi.
Kata dia, sebelum itu, tentu pemerintah diminta untuk menghubungi keluarga masing-masing korban. Dari situ baru nanti kelihatan berapa keluarga yang menginginkan agar korban dimakamkan di Indonesia.
“Saya kira ini juga bagian dari perlindungan terhadap warga negara yang diamanatkan konstitusi. Dan itu juga secara eksplisit disebut di dalam UU Nomor 13 tahun 2008 bahwa negara wajib melakukan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan bagi para jamaah haji Indonesia,” pungkasnya.
(MSR/Oke-Zone/Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email