Judul Buku: Pokok-pokok Pemikiran Imam Khomeini Tentang Palestina
Penerjemah: Muhammad Anis M.
Penerbit: Rausyan Fikr
Cetakan: I/ 2014
Harga: 45.000
Tak lama lagi, kita akan sampai kepada Jum’at terakhir bulan Ramadhan, yang telah ditetapkan sebagai Hari Al-Quds Internasional oleh Imam Khomeini. Sebagai bentuk solidaritas atas bangsa Palestina yang telah terzalimi salama puluhan tahun, ia menyerukan kepada kaum Muslimin untuk turun ke jalan, menyerukan kemerdekaan untuk Palestina, serta mengutuk lembaga-lembaga dunia yang lumpuh menghadapi entitas Zionis ini.
Selama ini sering terjadi salah kaprah antara Yahudi, Zionis, dan sikap bangsa Iran dalam menyikapinya. Kita tahu, para penganut agama Yahudi hidup dengan normal dan dilindungi di Iran, dan hal ini digunakan sebagai senjata untuk menyudutkan Iran. Seolah-olah, jargon-jargon Iran yang anti Zionis hanyalah bualan belaka. Untuk hal ini, Imam Khomeini menjelaskan,
“Tidak seorangpun berhak menudingkan jari pada kaum Yahudi di Iran, mereka berada dalam perlindungan Islam dan kaum Muslimin. Tak seorangpun berhak menyerang kaum Yahudi dan Nasrani, yang mengikuti agama yang diajarkan Nabi Allah. Hari ini, kalian dapat melihat kaum Zionis yang mengklaim sebagai kaum Yahudi, meskipun kaum Yahudi sendiri tidak mengakuinya, juga mengklaim sebagai pengikut Musa as, telah melakukan aksi yang merugikan manusia di muka bumi.”
“Kaum Zionis telah melawan ajaran Musa as, membunuh orang tanpa alasan, bersekutu dengan Amerika dan lainnya, mereka bukanlah bagian dari orang-orang yang beragama.”
Seperti yang kita lihat, jutaan penduduk Palestina tersebar ke negara-negara tetangga sebagai pengungsi karena tanah mereka dirampas Israel. Bahkan Masjid Al-Aqsha, yang merupakan salah satu situs suci ummat Islam pun tak luput dari cengkraman Israel. Mereka hidup dalam kemiskinan dan derita, dan hingga hari ini, kaum Muslimin yang jumlahnya 1,3 milyar tidak juga mampu untuk memberikan solusi. Alih-alih bersatu untuk membantu Palestina, kaum Muslimin justru lebih banyak bertikai.
“Jika para pemimpin negara-negara Muslim benar-benar mencerminkan kaum beriman dan melaksanakan hukum-hukum Allah, maka mereka akan mengesampingkan perbedaan picik diantara mereka, meninggalkan perpecahan dan subversi, serta bersatu bagai dalam satu tangan.”
“Sungguh kalian bisa lihat sendiri bagaimana di Palestina segelintir Zionis telah mengintimidasi negara-negara Arab yang memiliki populasi lebih dari seratus juta. Bahkan beberapa dari mereka telah menyerah, sementara yang lainnya, meskipun tidak menyerah, mereka tidak bia berbuat apa-apa. Berapa tahun sudah, Israel merampas tanah Palestina ini? Namun masih saja selama itu, populasi Arab yang besar ini dan semua negara Arab tidak mampu membebaskan Palestina. Mereka mengatakan bahwa Amerika mendukung Israel, sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi tidak demikian. Kalianlah, bangsa Arab yang tidak becus. Ya, mereka tidak becus.”
Imam Khomeini menekankan pentingnya persatuan diantara kaum Muslimin. Menurutnya, jika saja bangsa Arab bersatu, maka tidak akan ada kekuatan yang mampu menandinginya, termasuk AS ataupun bangsa-bangsa Eropa.
Selama empat tahun lebih, Arab Saudi dan sekutunya telah menghabiskan dana yang luar biasa besar untuk menggayang Suriah, mendukung gerakan teroris transnasional yang menebar teror di negara mayoritas Muslim. Tahun ini, Arab Saudi dan sekutunya juga menggempur Yaman. Ironisnya, mereka tidak melakukan hal yang sama terhadap Israel, malahan entitas Zionis tersebut turut serta menjadi bagian dari persekutuan mereka.
Melalui buku Pokok-pokok Pemikiran Imam Khomeini tentang Palestina, kita diajak untuk tetap istiqomah untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Kita diingatkan bahwa saat ini, kita memiliki musuh bersama yaitu pihak-pihak yang anti-kemanusiaan. Zionis Israel dan sekutunya adalah ancaman yang nyata bagi perdamaian dan kemanusiaan.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, secara tegas Indonesia telah menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan karena itu segala bentuk pejajahan harus dihapuskan. Artinya, Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Presiden Joko Widodo juga telah menyatakan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai pendukung kemerdekaan Palestina, juga sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagaimana yang ia sampaikan dalam Konferensi Asia Afrika yang digelar beberapa waktu yang lalu.
“Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina, dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan akibat penjajahan yang berlangsung begitu lama. Kita harus terus berjuang bersama mereka. Kita harus mendukung lahirnya sebuah Negara Palestina yang merdeka,” tegasnya.
(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email