Dalam teks intruksi terakhir terkait JCPOA, Rahbar Revolusi Islam Iran menegaskan, “Harus diperhatikan bahwa terkait poin ambigu dalam dokumen JCPOA, interpretasi pihak seberang tidak dapat diterima, dan referensi adalah teks negosiasi..”
Ini adalah siasat Rahbar untuk memporak-porandakan setiap bentuk konspirasi musuh.
Dalam surat instruksi tersebut, Rahbar menekankan bahwa JCPOA masih memiliki banyak titik ambigu dan kelemahan struktur. Apabila seluruh poin ini tidak diwaspadai saat demi saat, maka Iran akan menerima banyak kerugian besar, baik di masa kini maupun masa mendatang.
Untuk itu, kritik-kritik yang pernah diutarakan oleh para analis tampak benar dan harus memperoleh perhatian.
Untuk itu, Rahbar menegaskan, “Mengingat penerimaan perundingan oleh Iran pada dasarnya bertujuan mencabut sanksi-sanksi zalim ekonomi dan finansial, dan pelaksanaannya pada JCPOA ditangguhkan setelah langkah-langkah oleh Iran, maka perlu disiapkan jaminan kuat dan memadai untuk mencegah pelanggaran pihak-pihak seberang, termasuk di antaranya pernyataan tertulis Presiden Amerika Serikat dan Uni Eropa soal pencabutan sanksi-sanksi. Dalam pernyataan Uni Eropa dan Presiden Amerika Serikat harus ditegaskan bahwa sanksi-sanksi tersebut telah sepenuhnya dicabut. Segala bentuk pernyataan bahwa struktur sanksi masih tetap eksis, berarti pelanggaran terhadap JCPOA.”
Dengan ketegasan ini, Rahbar telah meluluh-lantakkan seluruh bentuk konspirasi musuh yang hendak dipaksakan melalui jendela JCPOA. Rahbar menegaskan, Iran hanya berunding dalam bidang nuklir semata dan seluruh bentuk sanksi harus dihapus.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email