Dunia Protes Manajemen Masjid Raya Qordoba

Para ulama dan ahli peninggalan Islami dari berbagai negara dunia menandatangai sebuah surat pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Pemerintah Spanyol supaya menyelamatkan masjid bersejarah Qordoba dari tangan para pendeta.

Menurut laporan Dār Al-Hayāh, para ulama dan ahli tersebut berjumlah seratus orang dan berasal dari sepuluh negara dunia. Mereka memprotes tindakan acuh tak acuh yang telah dilakukan oleh Dewan Pendeta Qordoba terhadap posisi urgen masjid bersejarah tersebut.

Dari seratus ulama dan ahli peninggalan Islam itu, 36 orang kalangan akademis yang berasal dari Spanyol, Amerika, Inggris, Prancis, Portugal, Irlandia, Turki, Chilli, Jerman, dan Maroko.

Mereka meminta kepada Pemerintah Spanyol supaya mencegah usaha para pendeta untuk menjadi pemilik warisan Islam itu.

Menurut para pemrotes, bukti hak milik para pendeta sangat lemah dan hanya ditetapkan pada tahun 1236 Masehi oleh Raja Spanyol kala itu. Tentu, surat bukti itu tidak bisa ditetapkan sebagai hadiah raja untuk para pendeta.

Mereka juga menuntut supaya kaligrafi Arab yang selama ini terpampang di interior dan eksterior masjid tetap terpelihara dengan baik.

Masjid Raya Qordoba dibangun oleh Muslimin pada abad VIII. Ketika kaum Kristiani menguasai Spanyol pada abad XIII, mereka membangun sebuah gereja di tengah masjid tersebut.

Dari sejak saat itu, bangunan bersejarah tersebut diberi nama “Masjid Gereja Qordoba”. Akan tetapi, belakangan ini para pendeta menghapus nama masjid dari bangunan tersebut.

Pemerintah daerah setempat Andalusia telah melancarkan aksi protes terhadap aksi para pendeta ini.

(Shabestan/ABNS)