Gelombang baru anti Amerika sedang bergelora di Republik Islam Iran. Padahal kesepakatan nuklir mungkin bisa mampu ruang vakum yang terhampar antara Tehran dan Washington selama ini.
Menurut laporan Daily Signal, di kota-kota Iran terutama ibukota masih terpampang poster-poster yang berisikan slogan anti Amerika.
Ini menunjukkan bahwa kebijakan luar Iran setelah pembatalan seluruh sanksi dan kesepakatan nuklir tidak pernah berubah. Usaha Benjamin Netanyahu dan para partnernya di Konggres Amerika supaya kesepakatan tersebut tidak ditandatangani pun gagal total.
Rakyat Iran sudah selama tiga puluh tahun meneriakkan slogan “Mampus Amerika”. Tentu, maksud mereka adalah para penguasa Amerika, bukan rakyat Amerika.
Iran adalah sebuah negara demokratis terbesar di Timur Tengah yang dikelilingi oleh kediktatoran Turki. Negara-negara Teluk Persia juga dimanajemen dengan sistem kabilah dan hanya menerima legalitas dari luar batas geografi mereka.
Perubahan haluan Iran dari hanya sebagai produser produk migas menjadi produser produk nonmigas telah menjadikan negara ini bisa bermain leluasa bukan hanya di bidang keamanan, tetapi juga dalam ranah ekonomi.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email