Foto: www.energibersama.com
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan bahwa rencana pemerintah akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar tidak akan drastis. Pasalnya, harga minyak dunia sedikit-sedikit mulai naik kembali.
“Dengan kondisi harga minyak dunia yang mulai merangkak naik, maka harga jual nanti tidak akan persis pada harga keekonomian. Alasannya, penurunan harga tidak akan diikuti penurunan biaya layanan dan jasa yang terlanjur naik,” ujar Sudirman di Jakarta seperti dikutip Republika, Jumat (25/3/2016).
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya sudah konsisten meninjau per tiga bulan. 1 April kita akan keluarkan Peraturan Menteri (Permen) untuk penurunan harga BBM. Ini untuk jaga-jaga untuk bulan Juli. Harga mungkin tidak persis berada di paling bawah.
Karena itu, masyarakat diminta untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pada 2 April mendatang. “Tetapi, harga BBM khususnya Premium dan Solar akan mengalami penurunan,” tegas Sudirman.
“Kita sudah melihat harga minyak dunia,” lanjut dia. Begitupun kurs rupiah, dan mata rantai pasokan kita yang makin hari makin efisien. “Logikanya akan turun. Turunnya akan berapa, satu dua hari akan kita putuskan angkanya,” kata Sudirman.
Ketika ditanya mengenai pencabutan subsidi Solar, Sudirman menjelaskan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut bersama dengan parlemen. Pencabutan subsidi nantinya akan menambah pergeseran subsidi untuk sektor produktif.
“Kita juga ingin disusulkan ke parlemen apakah nanti bisa dilakukan penggeseran subsidi untuk sektor produktif. Saat ini masih ada Rp 1.000 per liter dan totalnya sebanyak Rp 15-16 triliun. Kalau digeser akan bermanfaat,” katanya.
(Empat-Pilar-MPR/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email