Pesan Rahbar

Home » » Permainan Politik Prabowo Dan Megawati Di DPR Diantara Ucapan Dan Tindakan

Permainan Politik Prabowo Dan Megawati Di DPR Diantara Ucapan Dan Tindakan

Written By Unknown on Friday 25 March 2016 | 18:29:00


Sementara Jokowi JK dan kabinetnya berusaha memberikan gebrakan di berbaga bidang seperti kelautan untuk memberantas penyelundupan BBM bersubsidi dan kehidupan nelayan, memberantas mafia impor BBM, kartu Indonesia Pintar, Sehat dan lainnya, para anggota DPR terus melakukan manuver kekuasaan.

Untuk masyarakat adanya tandingan DPR yang dibentuk oleh KIH, mungkin tidak ada yang peduli karena sampai saat ini tidak ada pengaruh apapun kepada kesejahteraan rakyat kecuali melihat para badut yang saling berkelahi. Para anggota DPR bersikap tidak tahu malu dan terus berkelahi tanpa ada keinginan untuk bekerja untuk kepentingan rakyat.


Siapa yang salah? Tentu saja semuanya dimulai oleh ulah Koalisi Merah Putih atau KMP yang seperti tidak terima dengan kekalahan Prabowo, tanpa memberikan sedikitpun posisi di pimpinan DPR, MPR dan komisi bertindak seolah hal ini adalah hal yang wajar. Keadaan ini berubah 180 derajat dari tata krama dan etika di jaman SBY namun dengan alasan apapun tetap merasa ini demi untuk kepentingan rakyat dan wajar. Komisi Indonesia Hebat atau KIH pun sepertinya tidak mau legowo dan merasa kalau tindakan tanpa musyawarah ini sudah kelewat batas dan akhirnya memutuskan membentuk DPR tandingan.

Akibatnya DPR belum bekerja dan apakah masyarakat dirugikan? Sama sekali tidak, dan bahkan banyak masyarakat yang minta agar para anggota DPR ini bisa berkelahi terus selama lima tahun ini agar tidak menganggu pemerintahan Jokowi. Sebuah komentar yang sarkastik atas peran DPR yang penuh dengan tindakan korupsi selama ini.

Bagaimana dengan Prabowo dan Megawati? Keduanya adalah politisi yang lihai dan belajar dari orde baru. Prabowo berkata tidak mau perpecahan dan menyayangkan perpecahan namun tanpa musyawarah tidak memberikan kesempatan apapun kepada KIH. Demikian juga Megawati yang tidak pernah mendukung perpecahan namun semua anggotanya melakukan membuat DPR tandingan. Perkataan berbeda dengan tindakan. Sebuah cara-cara politisi yang hanya akan merugikan rakyat. Kaum politisi tua dari orde baru ini diharapkan bisa segera pensiun karena Indonesia membutuhkan orang-orang baru yang mempunyai jiwa kenegarawanan.

(Memobee/Dari-Berbagai-Sumber/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: