Pesan Rahbar

Home » » Menlu Retno: Anggota OKI Berkewajiban Promosikan Islam Rahmatan Lil Alamin

Menlu Retno: Anggota OKI Berkewajiban Promosikan Islam Rahmatan Lil Alamin

Written By Unknown on Thursday, 28 April 2016 | 20:53:00

KTT OKI

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak negara-negara Islam untuk bangkit bersatu menghadapi tantangan global. Desakan itu disampaikan Retno dalam pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri (Council of Foreign Ministers) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Selasa, 12 April 2016.

Pertemuan Council of Foreign Ministers di Istanbul Selasa 12 April 2016 kemarin berlangsung dalam rangka persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di kota yang sama 14-15 akhir pekan ini.

“OKI harus mampu menjawab tantangan baru dunia. Karena itu, OKI harus mampu menjalankan kegiatan yang tidak ‘business as usual’,” kata Retno dalam pertemuan yang mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 OKI itu.

Terkait banyaknya konflik di negara-negara OKI, Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam OKI untuk dapat menyelesaikan perbedaan dan konflik secara damai serta menghadapi berbagai tantangan terkini di Dunia Islam.

Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara anggota terhadap inisiatif Indonesia untuk membentuk OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution (Kelompok Penyambung OKI untuk Kedamaian dan Penyelesaian Konflik). Hal ini diharapkan membantu dan mencari solusi secara damai dari berbagai konflik yang ada di dunia Islam.

Menlu RI juga tegaskan bahwa negara anggota OKI memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus mempromosikan Islam sebagai “Rahmatan-lil-Alamin”. Piagam OKI memandatkan negara anggota untuk menjaga dan mempromosikan nilai Islam yang damai, toleran, setara, adil, dan mengedepankan martabat manusia.

Menlu RI sesalkan bahwa umat Islam saat ini berada di tengah masalah migrasi ireguler di Eropa dan laut Andaman Mei tahun lalu.

Menlu Retno tekankan negara-negara OKI harus bekerja sama untuk bantu atasi masalah ini di negara asal. Langkah yang di lakukan oleh Bali Proses menurut Menlu Retno dapat menjadi contoh bagi OKI dalam mengatasi isu migran ireguler.

“Tanpa perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di negara asal isu migran ireguler akan terus menjadi masalah” tutur Menlu RI

Dalam pertemuan itu, menurut koran terbesar Lebanon Assafir, Indonesia bersama Lebanon, Aljazair dan Iran menolak tegas permintaan sejumlah kerajaan Arab Teluk yang menginginkan dimasukkannya paragraf yang mengutuk apa yang disebut sebagai operasi militer Hizbullah di Lebanon, Suriah, Yaman dan Irak.

Permintaan ini dianggap tidak berdasar dan bertentangan dengan semangat OKI yang ingin memajukan Islam Rahmatan Lil Alamin dan penyelsaian konflik internal umat Islam secara elegan dan adil.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: