Pesan Rahbar

Home » » Sumanto Al Qurtuby: Warga Sunni dan Syiah Saudi Biasa Ngopi dan Ngeteh Bersama

Sumanto Al Qurtuby: Warga Sunni dan Syiah Saudi Biasa Ngopi dan Ngeteh Bersama

Written By Unknown on Saturday, 23 April 2016 | 10:40:00

Warga Sunni maupun Syiah di sebuah kawasan di Saudi sedang bercengkerama di warung sederhana. (Foto Dok: Sumanto Al Qurtuby)

Pengajar di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, Prof Sumanto Al Qurtuby, menyatakan, konflik di Arab dan Timur Tengah adalah sangat kompleks dan beragam yang melibatkan banyak faksi, kelompok, dan actor, tidak melulu Sunni-Syiah.

Qurtuby menilai kalaupun ada ketegangan antara sejumlah faksi dalam Sunni maupun Syiah tidak ada hubungannya dengan masalah akidah-keagamaan, melainkan lebih pada masalah ekonomi-kepolitikan. Kalau ada kelompok Islam tertentu yang anti-Sunni atau anti-Syiah pasti dari golongan radikal-ekstrim atau kelompok milisi dan veteran perang.

Ia pun berpesan agar umat Islam di Indonesia jangan mau dibodohin apalagi diadudomba oleh orang-orang dan kelompok tertentu tentang konflik Sunni-Syiah di Arab dan Timur Tengah.

“Jika ada para tokoh (baik tokoh agama maupun tokoh politik), kaum cerdik-pandai, apalagi orang awam yang mengatakan bahwa di Arab dan Timur Tengah, kaum Sunni dan Syiah selalu konflik, berseteru, dan berperang adalah bohong besar. Catat ini: bohong besar!,” tegas Qurtuby sebagaimana pesan tertulisnya yang dilansir dari arrahmah.co.id, Kamis 21 April 2016.

Dirinya mengaku tidak pernah lelah untuk menyuarakan hal ini karena ia melihat dan membaca di berbagai media online misalnya, sejumlah tokoh, masyarakat, dan kelompok Muslim tertentu di Indonesia sudah mengalami apa yang ia sebut sebagai overdosis kebencian baik terhadap kaum Syiah maupun Sunni.

“Bagi kelompok pro-Iran dan kontra Saudi mengatakan dan menyebarkan aneka berita dan informasi abal-abal tentang penderitaan kaum Syiah di kawasan Arab dan Timur Tengah. Sementara bagi yang pro-Saudi dan kontra Iran mengatakan kaum Syiah adalah umat bunglon yang bergonta-ganti warna alias munafik, membahayakan tatanan sosial, sekaligus kafir-sesat yang harus dibumihanguskan dari muka bumi.

Kebohongan lain yang kerap diprogandakan, menurut Qurtuby adalah bahwa kaum Sunni di Arab atau Timur Tengah selalu membenci, memburu, dan memerangi umat Syiah. “Kaum Syiah selalu menjadi target kekerasan Sunni di Arab atau Timur Tengah juga merupakan kebohongan publik yang patut dicurigai motivasi dan tujuannya,” ujarnya.

Perlu juga untuk dicatat, lanjut Qurtuby, banyak faksi dalam Sunni maupun Syiah di berbagai negara di kawasan Arab dan Timur Tengah yang saling berkoalisi dan bekerja sama untuk menciptakan stabilitas sosial dan keamanan regional di wilayahnya masing-masing.

“Apa yang saya katakan ini adalah untuk menegaskan bahwa tidak ada kelompok agama di dunia ini yang bersifat seragam, tunggal, dan monolitik (faksinya, pandangannya, sejarahnya dan seterusnya),” tegasnya.

Karena itu sangat disayangkan jika ada sejumlah tokoh tertentu yang dengan heroiknya melakukan kampanye kebencian dan menggiring masyarakat agar membenci umat Syiah atau Sunni.

“Masyarakat bawah itu tidak membutuhkan keributan. Yang mereka perlukan adalah kedamaian karena dengan kedamaian itu mereka bisa bercengkerama, ngopi dan ngeteh bersama,” katanya.

Ia pun menunjukkan bukti berupa sebuah foto yang dipasang di atas, dimana warga Sunni maupun Syiah di sebuah kawasan di Saudi sedang ngobrol sambil merokok, ngopi atau ngeteh di sebuah warung kopi dan teh yang sederhana, di mana hal sudah menjadi tradisi dan kebiasaan warga setempat selama bertahun-tahun.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: