Amerika dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata Dengan Oposisi di Aleppo

Amerika dan Rusia sepakati gencatan senjata di Aleppo setelah melakukan perundingan dengan Pemerintah Suriah dan kelompok Oposisi.

Menurut salah seorang pejabat Amerika, pihak-pihak yang terlibat konflik di Suriah mereka telah sepakat supaya pihak yang melanggar di Aleppo bisa ditetapkan, walaupun beberapa laporan menyatakan konflik-konflik di kota ini masih saja terjadi.

Kesepakatan ini dicapai pada Selasa malam dan gencata senjata mulai ditetapkan pada Rabu dini hari waktu setempat.

Kesepakatan ini telah dicapai, padahal sebelumnya salah satu pejabat tinggi pihak Oposisi Suriah “Riyad Farid Hijab” mengatakan bahwa perundingan mengenai kesepakatan gencatan senjata menemui jalan buntu.

Hijab yang ketika berada di Berlin bertemu dengan Kemenlu Perancis dan Jerman dan juga dengan utusan khusus PBB, mengklaim bahwa perundingan kedua pihak tidak akan berjalan, dan perundingan antara kelompok Oposisi dan pemerintah Bashar Assad akan menemui kebuntuan.

Dari pada gencatan senjata yang hanya terbatas pada beberapa wilayah Suriah saja, sebaiknya gencatan senjata diberlakukan di seluruh wilayah ini melalui transisi politik dan intervensi DK PBB, ujar Riyad Hijab.

Sesuai Resolusi DK PBB 2268 kesepakatan semua pihak oposisi perlu dilakukan jika bertujuan untuk memberlakukan gencatan senjata di seluruh wilayah Suriah yang mana kelompok oposisi moderat Suriah juga termasuk, tambahnya.

Bgeitu juga de Mistura mengenai pentingnya gencatan senjata di Suriah ia mengatakan bahwa jika gencatan senjata di Aleppo tidak juga diberlakukan, kemungkinan 400 ribu rakyat Suriah akan membanjiri Turki.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)