Ritual ibadah politik salat Jumat Qom, Iran, kemarin dipimpin oleh Ayatullah Husaini Busyehri.
“Perangan kebudayaan tidak bisa dihindari lagi. Banyak kalangan masyarakat kita telah terkena imbas perang ini. Beberapa perbatasan kebudayaan yang selama ini dikenal aman telah tertembus peluru perang kebudayaan. Untuk itu, kita sekarang menyaksikan serangan kebudayaan di berbagai lapisan masyarakat kita,” tukas Ayatullah Busyehri.
Ayatullah Busyehri menyayangkan bahwa sebagian perang ini dilakukan oleh oknum-oknum internal yang telah mengalami penyelewengan.
“Untuk itu, lembaga dan para figur yang memiliki kemampuan harus mengambil langkah cerdas untuk melawan musuh dalam perang ini dan jangan sampai melalaikan kawula muda kita,” tutur Ayatullah Busyehri.
Ayatullah Busyehri menegaskan, kawula kita adalah harapan masa depan Revolusi Islam Iran ini. Untuk itu, kita jangan membiarkan keyakinan dan pemikiran mereka dijamah oleh musuh Islam.
Pada kelanjutan khutbah Jumat, Ayatullah Busyehri menyinggung isu sanksi ekonomi yang diberlakukan Amerika atas rakyat Iran. “Ada beberapa oknum yang menyatakan bahwa sanksi ini ditetapkan lantaran isu nuklir Iran. Akan tetapi, harus kita sadar bahwa sanksi-sanksi Amerika telah mulai diterapkan ketika Revolusi Islam Iran berhasil menggapai kemenangan,” ujarnya.
Di penutup khutbah Jumat, Ayatullah Busyehri menyayangkan pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh Arab Saudi sehubungan dengan jamaah haji Iran. “Lantaran masalah ini, jamaah haji Iran tahun ini tidak bisa berangkat ke tanah suci,” ujarnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email