Bersamaan dengan hari keseratus dari eksekusi mati Syaikh Nimr Baqir Al-Nimr, pejuang sejati Saudi, Markas Budaya Keytus merilis buku terbaru tentang pejuang Syiah dan kemanusiaan ini di Beirut, Lebanon.
Buku tersebut berjudul Mufara‘ah Karamah yang memuat seluruh pembelaan yang telah diajukan oleh Syaikh Nimr di pengadilan Al Sa‘ud.
Para aktifis hukum, politik, dan media yang hadir dalam acara perilisan buku tersebut mengecam aksi penangkapan dan eksekusi mati yang dilakukan oleh Al Sa‘ud dalam rangka membungkam suara rakyat. Menurut penilaian mereka, eksekusi mati Syaikh Nimr ini adalah permulaan keruntuhan bagi rezim penguasa Arab Saudi ini.
Mereka menilai bahwa Arab Saudi sudah tidak lagi mengindahkan hak-hak asasi manusia. Untuk itu, sudah tidak pantas lagi rezim ini memiliki wakil di Dewan HAM PBB.
Selama proses pengadilan, Syaikh Nimr menolak untuk menerima seorang wakil pembela dan lebih memilih dia sendiri yang menjelaskan seluruh pembelaan yang dimiliki. Setelah bersikeras, ia akhirnya diberi pena dan kertas untuk menuliskan seluruh pembelaannya.
Tulisan ini sekarang telah termaktub dalam buku tersebut supaya menjadi warisan berharga bagi seluruh generasi dunia.
(Al-Alam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email