File foto menunjukkan Mustafa Badreddine, komandan tinggi gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah.
Serangan Israel ke ibukota Suriah, Damaskus, telah merenggut nyawa seorang komandan militer gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon.
Mustafa Badreddine syahid dalam serangan Israel di dekat Bandara Internasional Damaskus pada hari Jumat (13/5/16), saluran televisi al-Mayadeen Lebanon melaporkan.
Badreddine adalah seorang komandan militer Hizbullah, ketua intelejen dan penasihat gerakan Sekretaris Jenderal Sayyed Hassan Nasrallah.
Dia adalah sepupu dan saudara ipar dari komandan tinggi Hizbullah, Imad Mughniyeh, yang juga dibunuh oleh rezim Israel di Damaskus pada tahun 2008.
Agen mata-mata Israel, Mossad, membunuh Mughniyeh dari jarak jauh dengan meledakkan sebuah bom yang ditanam di ban serep SUV yang diparkir di ibukota Suriah.
Hizbullah telah mengkonfirmasi insiden ini, Reuters melaporkan.
Aktivis media sosial pro Hizbullah telah membenarkan gugurnya komandan ini. Putra Mughniyah, Jihad, juga tewas dalam serangan udara Israel di Suriah Januari 2015.
Israel secara luas dikenal karena dukungannya terhadap teroris yang berusaha menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menurut televisi Israel Channel 2, jumlah militan yang telah dirawat oleh staf medis Israel sejak 2011 mencapai 2.100 orang.
Pada bulan Desember 2015, koran Inggris Daily Mail mengatakan rezim Israel telah menyelamatkan nyawa lebih dari 2.000 militan Takfiri sejak 2013.
Tentara Suriah telah berulang kali menyita senjata buatan Israel dalam jumlah yang cukup besar juga peralatan militer canggih dari militan di negara Arab itu.
Lebanon secara sporadis mendapatkan serangan militansi yang didukung asing yang telah menelan banyak korban selama lima tahun terakhir.
Hizbullah telah sering mengumumkan bahwa peran militer di Suriah ditujukan untuk mencegah menyebarnya krisis Suriah ke Lebanon. []
(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email