Rezim Zionis Israel pada Selasa malam kemarin mengecam keras isi pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mengatakan bahwa dataran tinggi Golan menjadi bagian dari Negara Suriah.
Perwakilan Rezim Zionis Israel di PBB mengklaim bahwa digelarnya rapat Dewan Keamanan PBB yang membahas tentang Dataran Tinggi Golan sama saja mengabaikan fakta-fakta di Timur Tengah Karena pada saat ribuan orang tewas di Suriah dan jutaan orang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal, Dewan Keamanan menggelar rapat untuk membahas Israel yang merupakan simbol demokrasi!
Padahal, rapat yang digelar PBB pada hari yang lalu atas permintaan Venezuela dan Mesir, disebutkan bahwa seluruh resolusi internasional yang lalu membatalkan penggabungan Golan ke Rezim Zionis Israel.
Begitu juga perwakilan dari Cina menekankan bahwa 15 Negara anggota PBB sangat prihatin atas pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu baru-baru ini, dan mereka juga menekankan bahwa status hukum yang mengatur di daerah ini tidak bisa diubah dengan cara apapun.
Golan adalah milik Suriah dan setiap legislasi dan tindakan Rezim ZIonis Israel di wilayah ini tertolak menurut undang-undang internasional, ujar perwakilan Cina dalam sebuah pembacaan.
Rapat ini digelar karena adanya pernyataan dari Benyamin Netanyahu yang mengatakan Golan sampai kapanpun milik Rezim Zionis Israel, jelas perwakilan Venezuela di PBB.
Sebagai catatan, Pemerintah Rezim Zionis Israel sejak tahun 1967 untuk pertama kalinya menggelar rapat mingguannya di dataran tinggi Golan, dalam rapat tersebut, Netanyahu mengklaim Golan milik Israel dan sampai kapanpun akan berada di bawah kontrol Israel.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email