Bakal Calon Presiden Amerika dari Partai Republik mengatakan bahwa kedutaan Amerika akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Bakal Calon Presiden Amerika dari Partai Republik Donald Trump yang beberapa minggu sebelumnya menghindar atas pertanyaan mengenai ibukota Israel, namun kali ini dengan yakin ia mengatakan bahwa Yerusalem harus menjadi ibukota resmi Israel.
Jika terpilih menjadi Presiden Amerika ia berjanji akan memindahkan kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, menurut pengamat politik keputusan Trump ini benar-benar bertentangan dengan kebijakan gedung putih terhadap Yerusalem dalam dua dekade terakhir, ucap Donald Trump.
Namun, para mantan Presiden Amerika seperti Bill Clinton, George W Bush dan Barack Obama, mereka akan tetap netral dalam masalah Yerusalem demi kepentingan keamanan nasional.
Bakal Calon Presiden Amerika dari Partai Republik beberapa waktu lalu membatalkan pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, pada musim panas tahum ini berencana melakukan perjalanan ke daerah yang diduduki Israel.
Pada bulan Januari lalu, Trump juga sudah bertemu dan berdialog dengan Netanyahu dan para pejabat Israel lainnya.
Trump yang telah siap melakukan perjalannya ke daerah yang diduduki Israel, dalam sebuah wawancaranya dengan salah satu situs berita yang menanyakan “apakah ia beranggapan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel ?, ia menjawab : ya, aku menganggapnya Yerusalem adalah ibukota Israel.
Israel harus tetap melanjutkan pembangunannya di daerah yang telah diduduki, ujar Donald Trump ke Daily Mail.
Sementara, rakyat palestina menganggap bahwa pembangunan kota orang-orang Yahudi merupakan faktor utama penyebab gagalnya perdamaian antara Palestina dan Israel.
(Daily-Mail/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email