Menurut pandangan Imam Khomeini ra tanpa bantuan pengetahuan ilahi mustahil dapat mengetahui makrifat manusia, karena hanya pencipta manusia yang dapat mengenal manusia secara mendalam yaitu Allah swt.
Hujjatul Islam Ali Dzul’ilm, yang merupakan anggota staf institut kebudayaan dan pemikiran islam ini dengan mengisyaratkan kepada pandangan Imam Khomeini ra khususnya dalam evolusi ilmu-ilmu humaniora, beliau menjelaskan bahwa Imam Khomeini ra adalah seorang penggagas dan pemimpin revolusi islam terbesar , Imam Khomeini ra tidak hanya piawai dalam berpolitik, namun beliau juga menguasai beberapa cabang ilmu di antaranya filsafat, tafsir, irfan dan fiqih.
Pada hakikatnya Imam Khomeini ra ketika mendefinisikan ilmu dan makrifat beliau melihat dari tujuan ilmu tersebut seperti apa, khususnya pembahasan-pembahasan yang terdapat di buku 40 Hadits milik beliau ini menunjukan bahwa Imam Khomeini ra memilikiperhatian khusus mengenai pembahasan tauhid.
Menurut pandangan Imam Khomeini ra ilmu dan pengetahuan dapat menentukan jalan kesempurnaan manusia, jelas anggota staf institut kebudayaan dan pemikiran islam ini.
Pandangan Imam Khomeini ra terhadap manusia ini diperoleh dari perspektif murni tasawuf Islam, dimana manusia di alam semesta ini memiliki potensi untuk mencapai khalifah ilahi, jelas Hujjatul Islam Ali Dzul’ilm.
Menurut pandangan Imam Khomeini ra tanpa bantuan pengetahuan ilahi mustahil dapat mengetahui makrifat manusia, karena hanya pencipta manusia yang dapat mengenal manusia secara mendalam yaitu Allah swt, pungkasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email