Politik di Indonesia sungguh tidak sehat karena sarat dengan muatan "transaksional" alias jual beli alias politik uang. Seperti yang terlihat pada Hasnaeni Moein yang juga kader Partai Demokrat dan menjuluki dirinya sebagai "Wanita Emas".
Hasnaeni harus mengeluarkan uang banyak sebagai modal untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta dan bertarung di Pilkada DKI 2017. Walaupun dirinya belum mendapat kepastian akan dicalonkan, Hasnaeni sudah menyiapkan dana Rp 50 miliar untuk memuluskan langkahnya menuju kursi DKI 1.
"Kampanye yang saya siapkan Rp 50 miliar sampai 2017, itu uang pribadi saya," ujar Hasnaeni di Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat 14 Juni 2016.
Hasnaeni tidak merinci untuk apa saja uang sebanyak itu. Namun, dalam setiap acara blusukan, Hasnaeni memang selalu membagi-bagikan uang dan bahan pokok ke warga.
Ketika ditanyakan kemungkinan gagal menjadi gubernur, Hasnaeni meyakinkan bahwa uang yang telah dikeluarkan tidak akan sia-sia. "Ya anggap aja sedekah saya untuk masyarakat. Itu kan 2,5 persen infaq ya. Kompas bisa menghitung 50 miliar itu 2,5 persen dari berapa. Kekayaan saya lumayan banyak ya," ujarnya.
Hasnaeni mengaku sudah menjadi pengusaha selama 20 tahun. Hal ini diungkapkannya pada April 2016 lalu usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya dimana Hasnaeni dilaporkan oleh pengusaha Abu Arief Hasibuan pada November 2014 silam atas tuduhan penipuan.
Abu memberikan Hasnaeni sejumlah uang dan barang senilai Rp 900 juta untuk memuluskan sanggahan banding tender proyek jalan di Jayapura.
Hasnaeni disebut mengaku kenal dengan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Abu yang gagal memenangi tender pun meminta Hasnaeni mengembalikan lagi uangnya.
(Kompas/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email