Jusuf Kalla
Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla pada Senin (20/6) mengungkapkan keprihatinannya atas komentar kandidat presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait umat Islam. Dia mengatakan, hal bernuansa diskriminasi agama itu dapat berujung pada kebijakan pembalasan yang dilakukan negara lain.
Kalla menyatakan, Pemerintah Indonesia tidak begitu senang mendengar pendapat Trump, kritik pertama dari seorang pejabat tinggi di negara berpopulasi Muslim terbesar dunia. Trump dianggap berencana akan meningkatkan pengawasan terhadap pihak tersebut untuk memerangi tindak kejahatan di AS.
"Kebijakan yang didasari isu radikalisme atau diskriminasi agama dari negara mana pun, termasuk juga negara besar, nantinya akan jadi preseden buruk. Sikap semacam itu akan memicu dibuatnya kebijakan pembalasan dari negara lainnya," kata Kalla.
Pernyataan keras Trump mengenai Muslim termasuk rencana moratorium izin masuk ke AS, wacana terkait kebijakan luar negeri dan perdagangan nasional telah menimbulkan kekhawatiran di sejumlah negara Asia terhadap AS yang berpotensi menjadi negara tertutup.
Politisi dan sejumlah legislator di Indonesia, negara ekonomi terbesar Asia Tenggara telah berpikir membatasi hubungan dagang dan investasi AS jika Trump terpilih sebagai presiden. Sikap penolakan itu juga terlihat lewat petisi dalam jaringan (daring) mendesak pelarangan atas miliarder itu berikut bisnisnya di negara tersebut.
Petisi itu dikabarkan telah mendapat sekitar 47 ribu tanda tangan. Pengusaha properti asal AS itu diketahui memiliki kerja sama bisnis hotel mewah di Bali dan Jawa. Merujuk keterangan pihak pemerintah terkait, usahanya itu dapat terancam oleh pernyataan Trump sendiri.
Trump Hotel Collection tahun lalu mengumumkan kerja sama dengan PT Media Nusantara Citra asal Indonesia untuk membangun hotel mewah di Bali dan Jawa Barat. Kerja sama pembangunan itu dianggap sebagai salah satu langkah Trump mengembangkan bisnisnya di Asia.
"Tentu pernyataannya itu punya dampak, bukan untuk Indonesia, tetapi lebih ke bisnisnya," kata Kalla saat ditanya mengenai keterlibatan Trump dalam pembangunan hotel mewah itu.
"Meski demikian, Pemerintah Indonesia masih dalam sikap menunggu seraya mengamati. Kami masih mengamati pernyataan itu sebagai strategi kampanye. Pasalnya, kampanye merupakan satu hal yang berbeda dari realisasinya kelak," kata Kalla seraya menambahkan bahwa komentar Trump dapat dinilai sebagai salah satu strategi kampanye presidennya.
(Antara/Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email