Puluhan penyandang tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumatera Utara, menggelar tadarus bersama di kantor mereka di Jalan Sampul, Kelurahan Sei Putih Barat I, Kecamatan Medan Petisah, Kamis 9 Juni 2016.
Suasana begitu khidmat saat para penyandang tunanetra secara bergantian membacakan ayat-ayat suci dari Al-Quran berhuruf braille yang mereka miliki. Kemampuan mereka membaca firman-firman Allah itu pun tak kalah baik dibandingkan orang normal lainnya. Begitu merdu dan khusyuk.
Jenny Heryani (52), salah seorang peserta tadarus mengatakan, tadarusan yang mereka gelar ini merupakan kegiatan rutin setiap datangnya Ramadan. Mereka biasanya melakukan tadarusan setiap Kamis.
“Setiap tahun memang begini. Kita tadarus Alquran setiap Kamis selama Ramadan. Ini juga jadi ajang silaturahmi kita sesama penyandang tunanetra,” ujarnya.
“Ada seorang guru yang memandu kita. Jadi kita bisa sekalian belajar juga. Kalau salah dikoreksi. Kita pun enggak perlu malu jadinya. Tapi, sekarang rata-rata memang sudah bisa,” ucapnya.
Ketua DPD Pertuni Sumut, Khairul Batubara (50) menyebutkan, kegiatan tadarus ini memang kegiatan rutin mereka setiap tahun. Tahun ini, dari sekira 120 anggota Pertuni yang beragama Islam dan bisa membaca huruf braille, hanya 40 orang yang menyatakan ikut serta.
“Hari ini malah cuma 28 orang yang bisa hadir. Sisanya enggak hadir karena enggak punya ongkos,” katanya.
Meski begitu, Khairul mengatakan jika membaca Alquran adalah aktivitas rutin para anggota mereka yang beragama Islam. Mereka bahkan memiliki program satu juz satu hari yang kini juga tengah berlangsung. Ada sekitar 38 orang yang mengikuti program tersebut.
“Nanti puncaknya di 17 Ramadhan. Biasanya disitu khatam Alquran-nya. Baru setelah itu kita nanti halalbilhalal sewaktu Idul Fitri tiba. Jadi silaturahmi semakin terasa,” tuturnya.
(Oke-Zone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email