Dalam sebuah makalah berjudul “Suriah, Kemunafikan dan Dualisme Nyata”, koran Al-Wathan mengecam keras sikap Amerika Serikat dalam menghadapi krisis Suriah.
Setiap kali perundingan perdamaian Suriah menemui titik terang, Washington pasti berulah melalui sekutu-sekutunya di front terorisme. Hal ini lantaran seluruh tujuan Israel dan Amerika dari dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris di Suriah serta pembekalan mereka dengan aneka senjata dan uang belum terwujud.
Banyak peristiwa kecil dan besar membuktikan bahwa Amerika sudah tidak mampu mengarahkan pertikaian yang sedang terjadi di Suriah demi kepentingan mereka. Hadir di meja perundingan dengan tangan hampa sama saja dengan menyerah terhadap kekuatan Suriah. Untuk itu, Washington selalu mencari sebuah celah kecil supaya bisa menyelewengkan opini. Alasan bantuan kemanusiaan adalah celah yang tepat untuk menekan Pemerintah Suriah dan para sekutu mereka.
Dualisme sikap Amerika tidak hanya terefleksi dalam kebijakan penjajah Suriah. Lebih dari itu, sikap ini membuktikan sebuah bentuk kemunafikan yang sama sekali tidak mementingkan kehidupan manusia dan HAM. Kehidupan manusia dan HAM hanyalah sebuah alat untuk meraih sebuah kepentingan imperialis.
Tentu, usaha front konspirasi terorisme di bawah komando Amerika guna menggagalkan perundingan damai Suriah – Suriah dengan cara memanfaatkan bantuan kemanusiaan di Jenewa sangat tidak bisa diterima.
Amerika sudah tidak mampu lagi melakukan rekayasa guna menggapai kepentingan mereka. Hadir di meja perundingan dengan tangan kosong berarti menyerah terhadap tuntutan Suriah.
(Al-Watan/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email