Pesan Rahbar

Home » » Penelitian LIPI: Wahabi, HTI, PKS Sebarkan Isu Anti Nasionalisme-Toleransi Untuk Hancurkan NKRI

Penelitian LIPI: Wahabi, HTI, PKS Sebarkan Isu Anti Nasionalisme-Toleransi Untuk Hancurkan NKRI

Written By Unknown on Friday, 3 June 2016 | 23:53:00


Salah satu akun Facebook Darmanto Zuhdie yang menjelaskan tentang pergerakan kelompok Khilafah di Mesir dan yang semakin menjalar ke Indonesia. Berikut tulisan beliau:


WARNING DARI PENELITI LIPI

Ketika Gelombang musim semi Arab melanda Mesir, rakyat murka dengan Presiden Mubarak. Mereka berdemo menurunkan Presiden. Banyak korban jiwa, meski akhirnya Mubarak dapat digulingkan.

Setelah itu Mesir menjalankan Pemilu yang dimenangkan Ikhwanul Muslimin. Naiklah Presiden Mursi ke pucuk pemerintahan. Tapi baru beberapa lama memegang kekuasaan, Mursi dan IM berusaha mengubah UU Mesir. Publik marah karena langkah Presiden baru itu bisa membahayakan persatuan Mesir yang heterogen.

Sebab mungkin saja, selain sebagai pemenang Pemilu, Mursi juga merasa mewakili Islam. Sehingga semua kebijakannya dianggap bagian dari perjuangan agama. Mursi yang naik tahta hasil proses Pemilu yang demokratis justru ingin melibas demokrasi yang dituduh tidak Islami.

Lalu rakyat turun lagi ke jalan. Kali ini didukung militer yang resah terhadap arah kebijakan Mursi. Akibatnya Presiden Mursi yang baru menjabat itu terjungkal lagi. Rejim militer menguasai Mesir. Tapi IM melawan. Mesir dilanda berbagai aksi teror, seperti bom dan penyerangan bersenjata. Darah muncrat di sana.

Dunia Islam berbeda sikap memandang Mesir. Turki membela Mursi dan IM habis-habisan. Sedangkan Saudi justru melabelkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Di Mesir Ikhwanul Muslimin membiak di kampus-kampus. Sama seperti di Indonesia, PKS yang merupakan titisan gerakan IM juga menguasai berbagai kampus.

Tapi kampus-kampus di Indonesia bukan hanya tempat berbiaknya gerakan islam politik. Ditenggarai juga sebagai ladang tumbuhnya pemahaman agama radikal. Anak-anak muda, utamanya di kampus umum, dijejali pemahaman agama yang baru. Gairah darah muda mereka dijadikan lahan empuk untuk mengobarkan semangat radikalisme.

Gerakan HTI, misalnya, yang jelas-jelas anti NKRI juga bersemi di berbagai kampus. Demikian juga Wahabi yang sering menamakan diri Salafi. Biasanya sikap keagamaan mereka ini sering berbenturan dengan isu nasionalisme dam anti toleransi.

HTI Wahabi anti Pancasila Dukung Khilafah Bukan hanya itu. Kita juga menemukan buku pelajaran sekolah yang memuat paham radikal. Bayangkan, ajaran jihad dan kebencian pada agama lain masuk ke buku pelajaran anak SD. Dengan kata lain, dunia pendidikan kita, sedang dirasuki paham keagamaan radikal.
_______________________________________

Istri Laskar Jihad Solo Menulis Buku Anak TK yang Ajarkan Radikalisme


Propaganda paham radikalisme dan terorisme yang disusupkan melalui buku-buku pendidikan untuk murid Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) harus dihentikan. Anak-anak adalah masa depan bangsa yang harus ‘bersih’ dari paham negatif seperti itu.

“Dunia pendidikan apalagi anak-anak harus benar-benar bersih dari hal-hal semacam itu. Jangan ada toleransi bagi pihak-pihak yang secara sengaja atau tidak melakukan propaganda radikalisme dan terorisme dengan menyusupkannya dalam buku-buku pelajaran. Ini sangat berbahaya karena anak kecil memiliki daya ingat abadi yang terbawa sampai dewasa,” kata Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (26/01).

Profesor Universitas Islam itu mengeluarkan pendapat tersebut saat mengomentari beredarnya buku anak TK yang dengan jelas mengajarkan radikalisme. Buku yang merupakan buku pelajaran membaca itu disisipi doktrin Radikalisme dengan beberapa kata yang bahkan cenderung sadis.

Buku Anak TK yang Ajarkan Radikalisme 

Laporan mengenai keberadaan kata-kata dalam beberapa jilid buku itu disampaikan salah seorang ibu di Depok, Jawa Barat, kepada GP Ansor setelah anaknya pulang ke rumah dan berbicara mengenai bom dan membantai orang.

Buku berbau unsur radikalisme itu dikemas dalam bentuk metode belajar membaca praktis berjudul Anak Islam suka membaca. Di dalam buku tersebut terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme. Buku tersebut dicetak pertama pada 1999 dan sudah dicetak ulang 167 kali hingga 2015.

Penerbit buku Anak Islam suka membaca itu Pustaka Amanah, yang beralamat di Jalan Cakra Nomor 30 Kauman, Solo, Jawa Tengah, dengan penulis Murani Musta’in.

Menurut informasi dari Sekjen GP Ansor Adung Abdurrochman, penulis buku Anak Islam suka membaca itu, adalah istri dari Ayip Syafruddin yang merupakan pimpinan kelompok Laskar Jihad di Solo.

Setelah diselidiki, Organisasi sayap pemuda Nahdlatul Ulama itu mengklaim beberapa jilid buku pelajaran siswa Taman Kanak-kanak (TK) berjudul Anak Islam Suka Membaca, mengajarkan radikalisme dan memuat kata-kata ‘jihad’, ‘bantai’, dan ‘bom’. Misalnya;

- ‘Selesai Raih Bantai Kyai`,
- Sahid di Medan Jihad`,
- Gelora Hati ke Saudi`,
- Basoka Dibawa Lari`,
- Topi Baja Kena Peluru`,
- Bid`ah`,
-`Bom`,

“Saya tidak bisa bayangkan apabila kata-kata ini diserap, dihayati oleh anak-anak usia TK. Kemudian 15 sampai 20 tahun ke depan, ada memori dalam alam bawah sadar dia tentang kata-kata itu. Membentuk pandangan yang keras, yang radikal, yang mengabsahkan kekerasan, bom, pembantaian terhadap kyai. Itu kan, dalam pandangan kami, sangat tidak boleh diajarkan pada anak-anak,” kata Sekretaris Jenderal GP Ansor, Adung Abdurrahman.

Buku anak TK berbahaya

Dalam beberapa jilid buku Anak Islam Suka Membaca, menurut Adung, terdapat setidaknya 32 kalimat yang bisa dipandang radikal, hingga `Ada Upaya Feminisasi`. [ArRahmahNews]

Selanjutnya Anda Bisa Melihat Berita Terkait:
1. http://pkspuyenganonline.blogspot.com/2015/12/universitas-indonesia-jadi-fasilitator.html
2. http://pkspuyenganonline.blogspot.com/2015/12/menteri-agama-mesir-memusnahkan-buku.html
3. http://pkspuyenganonline.blogspot.com/2015/12/mui-kaltim-menilai-keberadaan-annas.html
4. http://pkspuyenganonline.blogspot.com/2015/12/mufti-suriah-syeikh-adnan-al-fayouni.html
5. http://pkspuyenganonline.blogspot.com/2015/11/habib-riziq-wahabi-goblok.html
6. http://pkspuyenganonline.blogspot.com/2015/12/aliansi-nasional-anti-syiah-annas.html

(Ahmad-Samantho/Arrahmah-News/pkspuyenganonline/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI