Pesan Rahbar

Home » , » Inilah Ceramah Gus Nuril Yang Membuatnya Diturunkan Saat Ceramah di Jatinegara

Inilah Ceramah Gus Nuril Yang Membuatnya Diturunkan Saat Ceramah di Jatinegara

Written By Unknown on Sunday, 31 July 2016 | 00:26:00


Video penurunan bekas Panglima Pasukan Berani Mati Nuril Arifin Hussein alias Gus Nuril saat ceramah dalam peringatan Maulid Nabi Saw di di Masjid Jami Assu’ada, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Jumat (20/02) pekan lalu, akhirnya beredar melalui YouTube.

Simak Videonya:


Melalui video berdurasi 29: 51 menit itu, terekam jelas alasan mengapa ceramah Nuril akhirnya dihentikan dan ia diminta beristirahat.

Rupanya, Habib Ali bin Husein Assegaf, pimpinan Majlis Ta'lim Sholawat dan Dzikir Nurul Habib yang bermarkas di Pasar Rebo, Jakarta Timur itu resah dengan isi ceramah Nuril yang menghantam beberapa kelompok Islam seperti Wahabi, PKS dan HTI. Apalagi, sudah mulai terdengar teriakan dari jamaah dan situasi tidak tenang karena jamaah mulai berdiri.

Mengenakan busana serba hijau; sarung, jubah dan surban, Nuril lebih memilih duduk saat berceramah. Dia beralasan di bawah panggung banyak yang lebih tua darinya.

Dia mulai ceramahnya dengan nada "pasemon" alias sindiran. Dia mengaku baru ceramah di Jordan dan di Jeddah, tapi tidak di tengah jalan seperti di Jakarta ini (maksudnya, panggung ceramah saat intu didirikan di tengah jalan dan jamaah juga memenuhi jalan).

Kalimat sindiran lainnya juga keluar, seperti: Jakarta hebat-hebat...habibnya paling banyak se-Indonesia, tapi punya gubernur China. Atau ungkapannya, saat dia berharap supaya Gubernur menyediakan lapangan buat pengajian dan para jamaah mengaminkan. "Jangan diamini, wong gubernure nggak ngerti agama," katanya. Belum lagi ketika dia bicara soal jamaah yang ingin cium tangan pada habib. Bagi yang mendengar, tentu akan memanaskan telinga.

"Ceramah" Nuril dimulai dari kalimatnya yang menolak disebut menyampaikan tausiyah. Nuril tidak mau menggunakan kata "tausiyah" dengan alasan kata itu merupakan bahasa yang digunakan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). "Tausiyah itu bahasanya PKS, saya NU tidak pakai tausiyah," katanya.

Apa tujuan dia menegaskan ha itu?. "Supaya sampeyan tahu kalau saya bukan PKS." Menurutmya, yang gemar Maulidan dan Shalawatan bukan PKS.

Nuril bahkan bercerita bila di Makkah, tempat tinggal Nabi Muhammad Saw dan keluarga kini dijadikan WC umum.

Ia lantas bercerita bagaimana proses penguasaan Makkah dan Madinah oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab pada akhir kekuasaan Turki Utsmani. Menurut Nuril, setelah berhasil menguasai tanah Hijaz, kelompok Wahabi dibantu oleh Inggris dan Prancis membantai semua orang yang suka shalawat. Bukan hanya itu, kata Nuril, Wahabi juga membantai semua keturunan Nabi, baik dari kalangan Mazhab Maliki, Syafii, Hambali maupun Hanafi.

Lalu, Nuril penyinggung soal China. Dia bercerita soal Muslim China yang pernah memahat Alquran, menyebut hadits Nabi soal menuntut ilmu hingga ke China, soal masjid tertua di China sampai pada perkembangan teknologi China yang kini susah membuat rel kereta api di jalur Sutra.

Lalu, dia mengatakan supaya masyarakat Jakarta bersyukur, walaupun gubernurnya China tetapi shalawat dan Maulid tidak dilarang. "Di Makkah, sampeyan ngono (shalawat dan maulid, maksudnya) bali (kembali, red) disembelih." ungkapnya bombastis. Pernyataan ini ada di sekitar menit ke 18: 08.

"Gerakan ini yang kemudian menamakan diri sebagai Wahabi," tandasnya.

Usai memojokkan Wahabi, Nuril mulai menghantam Ikhwanul Muslimin. Kata Nuril, saat Wahabi kuasai Makkah dan Madinah, di Mesir berkembang Ikhwanul Muslimin yang disebutnya menerapkan monotafsir atas Alquran dan Hadits. "Kalau sampeyan tak mengikuti tafsirnya dia sembelih," fitnahnya hiperbola sembari kemudian dia menceritakan Kristen Koptik di Mesir yang dituduhnya telah dibantai oleh Ikhwanul Muslimin.

Saat menceritakan Kristen Koptik itulah dia cerita soal nama Yesus, yang dia bilang dari kata Iso, kemudian diserap ke bahasa Arab tetapi terpengaruh oleh bahasa Romawi, sehingga jadi Yesus.

Rupanya, masih belum puas juga Nuril menghantam Ikhwan. Ikhwan disebutnya telah membantai Kristen Koptik di Mesir, yang menurut Nuril, Kristen Koptik itu harus dilindungi. Akibatnya, kata Nuril, Ikhwan yang berhasil memenangkan pemilihan Presiden Mesir dengan Muhammad Mursi sebagai presidennya, kemudian dibabat habis. "Karena ada kesadaran orang Mesir," ungkapnya ngawur.

Dari cerita di Mesir, rupanya Nuril ingin membawa situasi itu ke Indonesia. Di sini, kata Nuril, pengikut Ikhwan dan Wahabi banyak sekali. Kelompok itu disebut Nuril terus mengkafir-kafirkan dan menyebut peringatan Maulid Nabi sebagai bid'ah. Ia kemudian menyebut sejumlah media "Wahabi" itu: TV Insani, Rodja TV dan Radio MTA.

Lalu, kelompok ketga yang dihantam Nuril adalah Hizbut Tahrir Indonesia. Menurut Nuril, HTI adalah gerakan berbahaya. Sebab HTI merupakan perkawinan antara Wahabi dengan Ikhwanul Muslimin.

Ceramah Nuril yang kian panas ini, rupanya membuat pengasuh Majlis Ta'lim Sholawat & Dzikir Nurul Habib Habib Ali bin Husein Assegaf yang duduk berjejer di belakang dengan beberapa ustaz dan tokoh masyarakat setempat resah. Terlihat Habib Ali berbisik dengan orang di sebelahnya. Sementara itu, terdengar pula teriakan-teriakan dari jamaah.

"Pak kyai, kita minta kepada guru kita untuk menyampaikan sejarah Baginda Nabi saja. Jangan kritik sana sini," kata Habib Ali dari di belakang. Kemudia ia berdiri, dan jamaah terdengar mulai gaduh. "Duduk..duduk..duduk," perintah Habib Ali menenangkan keadaan.

Rupanya, saat menenangkan jamaah, Habib Ali menyebut mereka sebagai "jamaah FPI". Dia meminta kepada jamaah, supaya dia saja yang menyampaikan protes mereka kepada Nuril. "Boleh nggak minta ngomong, mau diwakilin ke habib, duduk rapi biar habib yang omong. Mudah-mudahan apa yang disampaikan..., duduk yang manis...buat anak FPI duduk," kata Habib Ali.

Lalu, sambil berdiri Habib Ali bicara. "Buat bapak ustad kita, terima kasih atas ceramahnya mudah-mudahan bermanfaat. Kita doakan mudah-mudahan selamat dan panjang umur. Bawa istirahat sambil bershalawat," katanya.

Lalu, mikrofon Nuril pun sepertinya diturunkan volume suaranya setelah Habib Ali memberi kode kepada panitia. Nuril, sang Panglima Pasukan Berani Mati yang pernah menantang FPI itu pun pun akhirnya diturunkan dari panggung.

(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: