Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang Romo Aloys Budi Purnomo (baju dan kopiah putih) bersalaman dengan Takmir Masjid Agung Jawa Tengah Yudian Wahyudi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Rabu 6 Juli 2016 pagi. (Foto: Kompas)
Ternyata hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 di Semarang tak hanya dirayakan umat Islam saja, melainkan oleh umat agama lain. Setidaknya hal ini dilakukan oleh Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (KHAK) Keuskupan Agung Semarang Romo Aloys Budi Purnomo.
Usai melayani perayaan ekaristi harian di Gereja Kristus Raja, Ungaran, Rabu pagi 6 Juli 2016, Budi mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang. Budi menyampaikan ucapan selamat kepada umat Muslim yang tengah merayakan hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
“Kita berangkat ke MAJT setelah mendapat kepastian dari Haji Fatquri Busyeri (Kepala Tata Usaha MAJT) atas rencana kunjungan silaturahim tersebut. Tujuan utamanya tidak lain adalah mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 atas nama Keuskupan Agung Semarang,” kata Budi, Rabu malam.
Diugkapkan oleh Budi, saat rombongannya tiba di MAJT sekitar pukul 06.50 WIB, ribuan umat Muslim tengah bersiap melaksanakan ibadah shalat Id. Yang bertindak sebagai khatib Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi yang memaparkan perihal makna Idul Fitri secara teologis dan kultural.
Melansir dari Kompas, Disampaikan oleh Budi, saat Hahyudi sedang menyampaikan khutbahnya, dirinya menunggu di ruang VVIP. Budi mengaku ikut menyimak kotbah yang disampaikan oleh Wahyudi.
Jamaah menunaikan shalat Id, Budi berkesempatan mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, antara lain kepada takmir MAJT, yakni Noor Achmad, Fatquri, dan Wahyudi.
Pertemuan para tokoh lintas agama tersebut berlangsung dalam suasana penuh sukacita dan keakraban sambil menikmati sarapan.
“Kami sarapan soto dengan sukacita seraya berbincang tentang banyak hal, antara lain mengenai kian kuatnya kerukunan yang dibangun antarumat beragama, baik secara internal maupun eksternal,” kata Budi.
Ia berpesan agar keharmonisan hubungan antarumat berugama ini harus terus dijaga dan dipupuk bersama dalam konteks multikultural. Itulah ciri bangsa ini dari dahulu hingga hari ini.
Budi juga menyerahkan pesan Idul Fitri dari Vatikan yang disampaikan oleh Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama yang berjudul “Umat Kristiani dan Umat Islam Pembawa Warisan Sukacita dan Kerahiman Ilahi”.
Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut ditutup dengan foto bersama.
(Kompas/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email