Aksi serangan teroris ISIS ke sebuah gereja di barat laut Prancis telah memancing peningkatan serangan anti Islam ke masjid-masjid negara ini.
Situs berita Al-Mishriyyun merilis, pasca serangan oknum bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS ke sebuah gereja di barat laut Prancis beberapa waktu lalu, serangan-serangan anti Islam ke masjid-masjid di negara ini juga cenderung semakin meningkat.
Dalam sebuah laporan, France 3 memberitakan, Senin lalu warga Corsica menyaksikan tulisan-tulisan anti Islam di tembok-tembok sebuah masjid di pulau ini.
Menurut para saksi mata, tulilsan-tulisan seperti “Arab hengkanglah dari sini” terpampang jelas di tembok masjid tersebut.
Menurut pernyataan markas memerangi Islamofobia di Prancis, setelah serangan ke gereja beberapa waktu lalu, empat masjid di beberapa kota Prancis menjadi ajang serangan teroris.
Pernyataan markas menambahkan, seorang oknum tak dikenal menyerang masjid Tomblaine yang berdekatan dengan kota Nancy dan lantas melemparkan kepala babi ke dalam masjid tersebut.
Satu hari setelah peristiwa Tomblaine tersebut, sebuah masjid kota Toulouse di barat daya Prancis sengaja dibakar seorang oknum tak dikenal dan seluruh permadani masjid ludes terlahap api.
Tembok-tembok masjid Bayonne, Paris, dicorat-coret dengan tulisan-tulisan anti Islam dan berbau rasialis.
Sebuah kepala babi juga ditemukan digantung di tembok sebuah masjid di utara Prancis.
Pemuda muslim Prancis sebenarnya sudah menyatakan bahwa warga muslim Prancis sama sekali tidak berperan dalam serangan ke gereja Saint-Étienne-du-Rouvray beberapa waktu lalu. Mereka menegaskan, “Aksi tersebut dilakukan oleh teroris radikal dan warga muslim tidak memiliki peran dalam hal ini.”
(Al-Mishriyyun/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email