Aksi represi rezim Al Khalifah tidak akan pernah membuahkan hasil apapun.
Begitu hal ini ditegaskan oleh ketua bidang kebebasan agama di Human Raights Watch (HRW) Bahrain seperti dilansir oleh Al-Alam tadi malam.
“Dialog nasional dan menghormati prinsip-prinsip HAM adalah satu-satunya jalan untuk menuntaskan krisis Bahrain,” ujar Syaikh Salman di halaman pribadinya di Twitter.
Syaikh Salman melanjutkan, “Mereka yang menggunakan cara kekerasan dan represi untuk menyelesaikan masalah sebagai ganti dari semangat dialog dan menghormati HAM sebenarnya telah ketinggalan kereta peradaban.”
Syaikh Maitsam Salman menentang setiap bentuk aksi dan tindakan yang bisa mewujudkan jurang antara Syiah dan Ahli Sunnah serta menciptakan perpecahan dan fitnah di kalangan lapisan rakyat Bahrain. Ia menegaskan akan terus membantu para korban dan usaha untuk mengakhiri pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh penguasa Bahrain.
Manama Post merilis pernyataan ketua bagian kebebasan agama di HRW Bahrain yang menegaskan, “Setiap bentuk diskriminasi dan marginalisasi warga dengan alasan aliran agama dan etnis dilarang dalam undang-undang internasional dan harus segera diusut.”
Syaikh Maitsam Salman pada hari Rabu kemarin akhirnya dibebaskan setelah menjalani interogasi selama empat jam.
Dari sejak 14 Februari 2014, Bahrain menyaksikan revolusi dan kebangkitan rakyat menentang Al Khalifah. Mereka menuntut kebebasan, keadilan, penumpasan diskriminasi, dan pembentukan sebuah negara hasil pilihan mereka sendiri.
Tuntutan legal rakyat Bahrain ini menghadapi aksi represi penguasa Bahrain yang didukung oleh sebagian negara-negara Arab termasuk Arab Saudi.
(Manama-Post/Al-Alam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email